Kamis, 20 April 2017

Sekolah Asri Buah Mimpi Ibu Sugiarti (Bagian 1)

Saat mulai mengajar pada 1992, Sugiarti bercita-cita menjadikan sekolahnya rindang, bersih dan asri. Cita-citanya tercapai saat sekolahnya, SDN 008 Desa Air Putih, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, menjadi pemenang dalam lomba sekolah bersih program Pelita ASRI (Aman, Sehat, dan Ramah Lingkungan) Tanoto Foundation pada 2016 lalu.

Tak hanya itu, sekolahnya juga menjadi favorit di wilayahnya. Terbukti, setiap tahun jumlah murid yang mendaftar selalu bertambah. Untuk tahun pelajaran 2016/2017 jumlah total siswa mencapai 315 orang. Naik 20% dari tahun sebelumnya.

Sugiarti bukanlah warga asli Riau. Ia datang berombongan bersama keluarga lain dari Wates, Yogyakarta, untuk mengikuti program transmigrasi dari pemerintah pada 1989. Awal kedatangan ke Riau merupakan periode berat dalam hidupnya.

Ia terkenang saat petugas transmigrasi mengajak rombongannya berkeliling untuk mengundi pembagian rumah. Saat melewati jalan berbukit-bukit, Sugiarti melihat rumah-rumah kecil di kejauhan di tengah rimbunnya hutan. Dalam hati ia berdoa, semoga jangan itu rumah saya.

Beruntung, Sugiarti mendapat rumah yang tak jauh dari pemukiman penduduk lokal. Ia juga mendapat bagian sepetak lahan kebun sawit yang ia garap sampai sekarang bersama suaminya.Pada 1992, ia diminta untuk mengajar di sekolah yang baru berdiri sebagai guru honorer. Meskipun begitu, sudah mengambil peran sebagai pelaksana tugas kepala sekolah.

 

“Suasana belajar jauh dari kondusif,” kenang Sugiarti, “Dulu kami mengajar dalam bangunan papan yang disekat menjadi 3 ruangan. Dalam satu ruangan, ada dua kelas secara bersamaan sehingga saya dan murid-murid harus berbagi fokus untuk belajar.”

Seiring berjalannya waktu, dengan adanya bantuan dari pemerintah, juga keterlibatan masyarakat desa, ruangan kelas SDN 008 Air Putih sedikit demi sedikit bertambah. Pada 2011, SDN 008 Air Putih bergabung sebagai sekolah mitra Tanoto Foundation dan mendapat berbagai pelatihan melalui Program Peningkatan Kualitas Pendidikan (Pelita Pendidikan).

Pelatihan yang diikuti pertama kali adalah Pelita Pustaka. Setelah pelatihan, Sugiarti beserta guru lainnya menyulap ruang perpustakaan kecil menjadi bangunan permanen.

“Awalnya perpustakaan kami itu hanya ruang kecil dari papan dan kami tidak tahu bagaimana seharusnya perpustakaan itu dikelola. Setelah mengikuti pelatihan Pelita Pustaka dari Tanoto Foundation, kami bekerja sama dengan masyarakat mengusahakan adanya bangunan perpustakaan permanen dan mengelola kegiatan di dalamnya” ujar Sugiarti.

Bersambung ke Sekolah Asri Buah Mimpi Ibu Sugiarti (Bagian 2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments