Senin, 27 November 2023

Pentingnya Numerasi dalam Kehidupan Sehari-Hari Abdur Arsyad

Bagi komika Abdur Arsyad yang merupakan seorang lulusan matematika dan mantan guru matematika, pelajaran numerasi perlu diperkenalkan sejak dini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Ini menjadi trik agar topik numerasi tidak menjadi momok dan siswa menjadi terbiasa dengan penggunaan angka.

Dalam episode Bincang Inspiratif ini yang dipandu oleh Ivy Batuta, Abdur membahas tentang latar belakangnya dalam bidang matematika, serta pandangannya mengenai cara memperkenalkan pelajaran numerasi yang ideal pada siswa di sekolah maupun anak di rumah.

Pernah jadi guru

Di balik candaannya, Abdur yang dikenal sebagai seorang komika ternyata merupakan seorang lulusan S1 dan S2 dari bidang matematika. Lulus pendidikan S2 pada tahun 2015, ia pun memulai karirnya sebagai seorang guru honorer di tiga sekolah di Malang selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Ini terjadi sebelum akhirnya ia pindah ke Jakarta untuk memulai karantinanya sebagai stand-up comedian, yang berhasil mengantar namanya ke dunia hiburan hingga saat ini. Tapi walaupun ia tidak lagi bekerja di bidang matematika, bekal ilmu dalam bidang numerasi tersebut membuatnya kini terbiasa untuk merencanakan segala sesuatu dengan lebih sistematis dan secara logis.

Cara Abdur mengajarkan numerasi pada anak

Walaupun ia memiliki latar belakang di bidang matematika, Abdur tidak pernah memaksakan buah hatinya sendiri yang masih berusia 5 tahun untuk harus jago matematika. Tapi saat sang anak bertanya tentang angka, saat itulah Abdur memberikan pengertian padanya dengan penjelasan yang sederhana. Contohnya, saat sang anak berulang tahun yang ke-5 dan bertanya kenapa usianya tidak sama dengan orang tuanya, Abdur menjelaskan tentang konsep urutan pada angka. Saat sang anak bertanya tentang nilai uang, ia juga menjelaskannya dengan cara yang mudah, yang dikaitkan dengan berapa jumlah snack kesukaan anaknya yang bisa didapatkan dengan jumlah uang tersebut. Dari sanalah, anaknya mulai mendapatkan gambaran tentang besar kecilnya nilai dari sebuah bilangan.

Numerasi tak seharusnya jadi momok

Sejak kecil, masyarakat Indonesia kerap kali menekankan bahwa orang pintar adalah orang-orang yang jago dengan angka dan dapat menghitung dengan cepat. Abdur berpendapat bahwa hal ini justru menumbuhkan beban pada siswa saat mereka dihadapkan pada pelajaran numerasi seperti matematika, fisika, dan kimia. Idealnya, numerasi seperti matematika semestinya diperkenalkan sebagai ilmu yang kontekstual dan fundamental yang bisa digunakan sehari-hari untuk mempermudah kehidupan manusia. “Kalau matematika bisa dikenalkan sebagai ilmu yang berpola dan mendasari perputaran kehidupan ini, mungkin orang bisa lebih melihat matematika tidak hanya sebagai sekadar hitung-hitungan di atas kertas, tapi sebagai ilmu logika yang dipakai di dalam kehidupan,” jelasnya.

Menurut Abdur, karena matematika sering dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan, guru matematika memegang peranan penting dalam mengubah stigma ini. Ia menekankan pentingnya menjadi seorang guru yang menyenangkan dalam mengajar pelajaran numerasi, yang dapat membantu siswa untuk lebih tertarik dengan materi yang diajarkan. Tak perlu banyak bercanda, cukup dengan lebih murah senyum dapat membawa perubahan yang berarti bagi seorang guru dalam membawa suasana kelas.

Terakhir, Abdur percaya bahwa guru perlu menjadi support system untuk tiap siswa, baik siswa yang kemampuan numerasinya tinggi maupun rendah. Saat ada siswa yang lamban, guru perlu terus membimbing siswa tersebut dan memfasilitasi kolaborasi antar sesama siswa yang sehat di dalam kelas.

Comments