Rabu, 7 Oktober 2015

Merintis Masa Depan Melalui Pendidikan

Dewi Tambunan (depan, keenam dari kiri) saat penandatanganan perjanjian Beasiswa Tanoto Foundation.


Pendidikan tinggi adalah sesuatu yang mewah bagi keluarga Dewi. Belum pernah anggota keluarga dari kakek hingga ayah serta saudara-saudaranya yang mencicipi bangku kuliah. Keterbatasan biaya membuat mereka hanya mengenyam pendidikan sampai SMA.

Dewi Oviani Tambunan lahir di Pekanbaru, 16 Oktober 1995 dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai sopir truk di sebuah perusahaan jasa pengangkut kayu, sedangkan ibunya mengurus keluarga. Dewi merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Kakak yang pertama membantu ayahnya sebagai sopir, sedangkan kakak yang kedua belum bekerja.

Sejak SD hingga SMA, Dewi memperlihatkan prestasi akademis yang sangat baik. Setelah lulus dari SMAN 5 Pekanbaru, ia diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Institut Pertanian Bogor.

Meski ada pesan dari ayahnya untuk fokus belajar, namun Dewi merasa prihatin melihat kondisi ekonomi orang tuanya. Ia mencari segala cara untuk meringankan beban mereka. Saat Dewi masih kuliah di Semester 3, ia melihat pengumuman di kampus bahwa Tanoto Foundation membuka pendaftaran beasiswa, Dewi merasa kesempatan itu telah tiba.

(Baca: Daftar Beasiswa Non-Ikatan Dinas)

Ia segera menyiapkan berkas-berkas administrasi sebagai syarat pendaftaran. Namun ia bingung karena salah satu syarat adalah menyertakan slip gaji orang tua.

“Saya takut merepotkan ibu saya karena dia tidak tahu apa itu slip gaji,” kata Dewi. “Sementara bapak dan kakak saya sedang di hutan untuk mengangkut kayu. Akhirnya ibu mengurus slip gaji bapak seorang diri dengan naik angkot dan kemudian berjalan kaki karena rute angkot ke arah bengkel tempat bapak saya bekerja tidak ada.”

(Baca: Beasiswa Ikatan Dinas)

Berkat doa dan usaha yang sungguh-sungguh, Dewi akhirnya bisa melewati tahap psikotes dan wawancara yang akhirnya membawanya bergabung menjadi seorang Tanoto Scholar, sebutan untuk penerima beasiswa Tanoto Foundation. Harapan Dewi untuk meringankan beban orang tua telah tercapai. Terlebih, dukungan itu dari Tanoto Foundation, sebuah institusi yang cukup dikenal di lingkungan kampusnya.

“Dari cerita-cerita kakak angkatan, Tanoto Foundation tidak hanya memberikan dukungan biaya kuliah, tetapi juga mendukung Tanoto Scholars untuk meningkatkan kapasitas soft skill dan kemampuan dalam memimpin serta mewadahi cross networking dengan Tanoto Scholars dari seluruh Indonesia. Saya sangat senang dan bangga menjadi Tanoto Scholar,” tutup Dewi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments