Selasa, 25 Januari 2022

Marshanda Membagikan Kisahnya Tentang Bagaimana Ia Menghadapi Bullying

Bullying sangat berdampak pada tumbuh kembang anak, tetapi masih cukup tabu untuk didiskusikan. Dalam episode Bincang Inspiratif kali ini, pembawa acara Susan Tanugraha membahasnya dengan artis Indonesia ternama Andriani Marshanda, yang lebih dikenal sebagai Marshanda.

Dia membahas pengalaman pribadinya mengalami perundungan, bagaimana mengenalinya, dan bagaimana hal itu berdampak pada para korban.

Episode ini mencakup:
1. Meningkatkan kesadaran terhadap bullying
2. Dampak bullying terhadap korban
3. Cyberbullying di era digital
4. Bagaimana melindungi anak-anak Anda dari intimidasi

Meningkatkan Kesadaran akan Perundungan atau Bullying

Banyak kejadian bullying di sekitar kita yang luput dari perhatian baik korban maupun pelaku. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran akan perilaku bullying di sekitar kita. Seringkali, orang menganggap perilaku bullying sebagai sesuatu yang sepele.

Oleh karena itu, bullying menjadi normal dan bahkan dapat dianggap sebagai cara akrab dan ramah untuk mencairkan suasana. Dalam hal ini, penting untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang apa yang dianggap sebagai perilaku bullying dan cara mengatasinya.

Efek Sosial pada Korban Bullying

Marshanda berbagi pengalamannya sebagai korban perundungan sejak kecil, dan bagaimana hal itu memengaruhinya bahkan hingga dewasa. Dia mengaku sangat tertutup dan mengalami kesulitan dalam situasi sosial. Hal ini tentunya memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung pada kondisi mental seseorang dan dukungan di lingkungan sekitarnya.

Marshanda juga mengaku butuh waktu yang sangat lama hingga ia merasa nyaman dalam situasi atau interaksi sosial. Perjalanan panjang ini, mendidik dirinya dengan pengetahuan tentang bullying sampai dia bisa membaginya dengan kita semua di episode Bincang Inspiratif ini.

Cyberbullying di Era Digital

Dengan maraknya media sosial saat ini, semakin mudah seseorang bersembunyi di balik anonimitas. Hal ini membuat siapa saja bisa menjadi korban dan pelaku bullying di era digital.

Kita harus menyadari bagaimana kita berperilaku di dunia daring, dan bagaimana mengekspresikan pendapat dengan benar. Mengenai hal ini, Marshanda mengajari putrinya yang berusia delapan tahun bahwa komentar kebencian seringkali datang dari mereka yang tidak bahagia dalam hidupnya, dan bukan cerminan dari siapa kita sebenarnya. Ia berharap dengan mengetahui hal ini, putrinya dapat melindungi dirinya dari ujaran kebencian di internet.

Cara Melindungi Diri dari Bullying

Marshanda juga membagikan beberapa tips menghadapi bullying di sekitar kita. Pertama adalah mengenali perilaku bullying itu sendiri: ketika kita merasa tidak nyaman dengan tindakan atau perkataan seseorang maka itu adalah perilaku bullying dan kita berhak untuk melindungi diri kita sendiri. Kedua, kita perlu menetapkan batasan untuk orang lain dan memberitahu mereka, jika kita tidak dapat mentolerir tindakan mereka.

Penting juga untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran tentang bullying tidak hanya kepada korban dan pelaku tetapi juga kepada orang tua dan guru. Karena, ketika bullying terjadi di lingkungan pendidikan, siswa akan cenderung mencari seseorang dari otoritas yang lebih tinggi seperti orang tua atau guru untuk melindungi mereka.

Kita, sebagai orang dewasa, memiliki tanggung jawab untuk mengenali kapan itu terjadi dan tidak boleh menyalahkan korban dan berpihak pada pelaku intimidasi karena kurangnya pengetahuan kita tentang topik tersebut.

Dengarkan di Spotify!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments