Kamis, 30 November 2023

Menjawab Tantangan dalam Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Bersama Drs. Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D

Dalam rangka peringatan 100 tahun sejak kemerdekaan, Indonesia memiliki tujuan untuk menjadi negara maju sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini berarti dalam 20 tahun ke depan, negara kita diharapkan telah mencapai pendapatan per kapita antara USD 23.000-30.000. Belajar dari negara maju lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok, Indonesia perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menyediakan infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan inovasi yang memadai untuk mendorong keberhasilan transformasi Indonesia.

Dalam podcast Unlocking Potential yang dipandu oleh Michael Susanto, Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Drs. Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS, menekankan pentingnya SDM yang unggul, berdaya saing, dan menguasai IPTEK untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ia juga menjelaskan lebih lanjut tentang strategi BAPPENAS untuk melakukan transformasi pada sektor kesehatan dan pendidikan dalam upayanya meningkatkan kualitas SDM.

 

Strategi BAPPENAS untuk Mencapai Visi Indonesia Emas 2045

Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, perencanaan perlu dilakukan secara matang oleh pemerintah. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS sendiri telah menyelesaikan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-20245 yang memuat garis-garis besar kebijakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Perencanaan ini bertumpu pada transformasi Indonesia yang, menurut Amich Alhumami, perlu digerakkan oleh SDM yang unggul, berdaya saing, dan menguasai IPTEK dan inovasi.

Dalam dokumen RPJPN, transformasi Indonesia dibagi menjadi tiga kategori, yaitu transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola. Transformasi sosial menekankan pentingnya kesehatan untuk semua, pendidikan berkualitas yang merata, dan perlindungan sosial yang adaptif. Sementara itu, transformasi ekonomi menekankan pentingnya IPTEK dan inovasi, serta ekonomi yang produktif. Dalam membangun kualitas manusia Indonesia, Amich Alhumami berfokus pada dua aspek yang berkaitan langsung dengan SDM yang unggul dan berdaya saing, yakni kesehatan untuk semua dan pendidikan berkualitas yang merata.

 

Transformasi Kesehatan dan Pendidikan, Kunci Peningkatan Kualitas SDM

Menurut Amich Alhumami, membangun manusia yang unggul harus berangkat dari sejak usia dini, bahkan sebelum bayi dilahirkan. Asupan gizi dan status kesehatan perlu diperhatikan untuk mendukung proses tumbuh kembang anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan agar anak terhindar dari stunting. Masalah stunting perlu diatasi karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak, fisik, tinggi dan berat badan, hingga perkembangan psikososial anak.

Untuk memajukan sektor kesehatan, pemerintah perlu berinvestasi dalam jumlah banyak untuk menyiapkan infrastruktur kesehatan seperti puskesmas, poliklinik dan posyandu di kecamatan dan desa. Sementara itu, dari segi pendidikan, pemerintah berupaya memperkuat tidak hanya pendidikan dasar, menengah dan tinggi, tapi juga prasekolah alias PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Pada RPJPN yang baru dirampungkan, BAPPENAS mengagendakan program wajib belajar 13 tahun, di mana siswa perlu belajar setidaknya satu tahun di PAUD. Hal ini karena banyak studi telah menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengalaman belajar satu tahun di PAUD terbukti lebih berprestasi pada pendidikan dasar dan menengah, punya kemampuan bertahan dalam sistem persekolahan, dan punya dorongan untuk berprestasi.

 

Kemitraan & Kolaborasi untuk Pembangunan Nasional

Walaupun begitu, Amich Alhumami mengakui penyediaan infrastruktur sosial serta tenaga medis dan tenaga pendidik yang berkualitas dan merata menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Karena itu, untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan, dibutuhkan kemitraan strategis dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda). Dalam kerjasamanya dengan daerah, BAPPENAS berwenang untuk menjaga dan memastikan keselarasan antara kebijakan dasar dan panduan yang sudah disusun dalam RPJPN dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) di tingkat nasional, dengan rencana pembangunan yang disusun oleh Pemda. Tak hanya itu, mitra pembangunan yang tak kalah penting perannya dalam menyukseskan rencana pemerintah pusat adalah sektor swasta, termasuk organisasi filantropi seperti Tanoto Foundation, yang dapat ikut melaksanakan kebijakan dan mengeksekusi program nasional di tingkat lapangan dalam bentuk dukungan pendanaan, personalia, dan komunitas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments