Selasa, 30 Agustus 2022

Jamilatus Sa’diyah: Peran Bidan Sebagai Sahabat Wanita

Walaupun melahirkan dengan bantuan bidan merupakan suatu hal yang umum di luar negeri, hal sebaliknya justru terjadi di Indonesia. Masih banyak orang yang belum teredukasi tentang kompetensi bidan dalam penanganan kehamilan, persalinan dan pasca kehamilan.

Dalam episode Bincang Inspiratif kali ini, Tanoto Foundation, dipandu oleh Ivy Batuta, berbincang dengan Jamilatus Sa’diyah atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mila, seorang Bidan dan Praktisi Prenatal dan Postnatal Yoga, Pilates dan Hypnobirthing, membahas tentang peran bidan sebagai sahabat wanita dari prakonsepsi hingga masa tumbuh kembang anak.

 

Seluk beluk profesi seorang bidan

Menurut Mila, di Indonesia masih banyak orang yang belum paham tentang kompetensi dari seorang bidan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang di Indonesia, khususnya di kota besar, masih ragu akan keamanan melahirkan dengan bidan, walaupun sebenarnya 80% ibu hamil di daerah pedesaan masih merujuk ke bidan karena belum banyaknya keberadaan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi atau Obygn.

Sebagai lulusan terbaik dari Poltekkes Kemenkes di tahun 2014, Mila mengatakan bahwa kompetensi bidan tak perlu diragukan lagi, karena di Indonesia, seorang bidan perlu sekolah minimal 3 tahun dan perlu mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi. Selama kehamilan dan persalinan masih bersifat fisiologis dan tidak ada penyulit, ibu hamil dapat memeriksakan dirinya ke bidan.

Berbeda dengan profesi dokter kandungan yang masih sebagian dijalankan oleh pria, profesi bidan di Indonesia wajib dijalankan oleh wanita. Karena itulah, bidan dapat menjalankan perannya sebagai sahabat wanita yang mendampingi dari tahap prakonsepsi, kehamilan, melahirkan, menyusui, program KB, imunisasi, bayi balita, tumbuh kembang anak, hingga masa prasekolah anak.

 

Pentingnya edukasi pada masa kehamilan

Mila juga menambahkan bahwa persiapan kehamilan pada tahap prakonsepsi masih sering diabaikan di Indonesia, padahal persiapan ini tidak kalah penting karena dapat mempersiapkan calon ayah dan ibu dengan edukasi keperluan gizi, usia yang ideal untuk hamil, serta persiapan mental dan ekonomi. Dengan adanya persiapan yang matang, calon orang tua dapat mencegah adanya komplikasi kehamilan dan stunting pada anak.

Selama hamil pun, ada banyak hal penting yang perlu diedukasikan bidan kepada ibu hamil, mulai dari pentingnya kesehatan fisik dan mental, nutrisi, persiapan persalinan agar tetap nyaman dan positif, Inisiasi Menyusui Dini, proses menyusui, hingga pemberian MPASI, yang semuanya berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan anak.

 

Pesan untuk rekan sejawat

Bagi Mila, untuk memajukan profesi bidan di Indonesia, semuanya perlu kembali lagi ke bidan itu sendiri. Ia berpesan kepada sesama rekan sejawatnya untuk saling meningkatkan wawasan dan kompetensi diri dalam berbagai bidang, agar masyarakat dapat lebih yakin dengan keahlian bidan di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga berpesan agar bidan dapat bekerja dengan aspek penting 3H, yaitu Head atau pengetahuan, Hands atau keterampilan, dan terakhir yang paling penting, Heart atau hati. Hal ini penting karena dalam mendampingi seorang ibu hamil, bidan sedang membantu orang tua menyiapkan generasi yang sehat lahir batin untuk menghadapi dunia di masa depan.

Apa lagi edukasi dan persiapan penting yang direkomendasi oleh bidan untuk seorang ibu? Simak perbincangan selengkapnya dalam video di bawah ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments