Rabu, 23 Desember 2015

Tanoto Forestry Information Center Mendukung Sektor Kehutanan Indonesia

Chairman RGE Group Sukanto Tanoto (kedua dari kiri) bertukar cinderamata dengan Muhammad Dimyati dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi saat peresmian TFIC.


Sektor kehutanan Indonesia akan terus meningkat di tahun depan jika pemerintah lebih banyak memberi dukungan dalam pengembangannya. Hal ini dikemukakan oleh Sukanto Tanoto, Pendiri dan Chairman Royal Golden Eagle (RGE) Group.

“Saya yakin sektor kehutanan akan terus tumbuh di masa depan, jika pemerintah menyadari imbas positifnya terhadap kesejahteraan sosial dan menjaga keseimbangannya dengan konservasi lingkungan,” kata Sukanto Tanoto dalam acara peresmian Tanoto Forestry Information Center di Institut Pertanian Bogor, Senin (21/12).

Tanoto Forestry Information Center merupakan proyek kerja sama Tanoto Foundation dengan Institut Pertanian Bogor dalam membangun gedung pusat informasi kehutanan berkelas dunia. Fasilitas dalam gedung ini antara lain perpustakaan yang dilengkapi e-journal berisi ratusan publikasi ilmiah internasional di bidang kehutanan, akses koleksi jurnal IPB, dan ruang diskusi yang mempertemukan pelaku-pelaku sektor kehutanan.

Sukanto Tanoto menegaskan bahwa Indonesia bisa menjadi lima besar negara penghasil kertas di dunia, asalkan didukung oleh kebijakan pemerintah dan kesadaran pelaku bisnis terhadap praktik-praktik ramah lingkungan.

Indonesia saat ini menempati posisi kesembilan sebagai penghasil kertas dunia, sementara Kanada dan Finlandia di urutan kelima dan keenam.

“Kanada dan Finlandia memanen pohonnya setiap 40 sampai 50 tahun. Namun, kedua negara ini mampu menjadi salah penghasil kertas dunia karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang tepat,” kata Sukanto Tanoto. Padahal di Indonesia, pohon bisa dipanen antara empat sampai lima tahun.

Sementara itu, salah satu unit bisnis RGE Group yaitu PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) akan mengoperasikan pabrik kertas ketiganya pada September mendatang. Menurut Direktur PT. RAPP, Tony Wenas, pabrik baru ini akan menambah kapasitas produksi sebesar 250.000 ton, dimana saat ini kapasitas produksi perusahaan mencapai 850.000 ton per tahun.

Di bawah brand PaperOne, PT. RAPP sejauh ini telah mengekspor sekitar 75% produknya ke 75 negara, terutama negara-negara Asia. Diharapkan akhir tahun ini bisa merambah sampai ke 85 negara.

“Saat ekonomi global sedang melemah, ada sedikit penurunan permintaan. Ini adalah siklus ekonomi yang sangat normal, sehingga kita tidak melihatnya dengan pesimistis, tapi dengan optimisme bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi,” kata Tony Wenas.

Ditulis berdasarkan artikel Jakarta Post; Forestry Tycoon Urges More Government Support for the Industry

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments