Kamis, 4 Agustus 2016

Tanoto Foundation dan UNDP Mendukung Pemberdayaan dan Peningkatan Kualitas Hidup Petani Kelapa Sawit

Jakarta, 4 Agustus 2016 – Sektor pertanian berperan penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 13,38 persen pada tahun 2014, atau merupakan urutan ketiga setelah sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan. Sebagai salah satu tulang punggung perekenomian Indonesia, para petani kelapa sawit harus bisa mencapai hidup sejahtera, mandiri, dan mendapatkan penghasilan secara berkesinambungan.

Data dari Badan Pusat Statistik 2013 menyebutkan bahwa dari 10,46 juta hektar perkebunan kelapa sawit di Indonesia, 4,36 juta hektar (41,63%) dikelola oleh petani rakyat (smallholders).  Sementara dari sisi produktivitas, perkebunan rakyat menyumbang produksi 10,01 juta ton (36,03%) kepada produksi nasional. Produktivitas lahan kelapa sawit yang dikelola oleh rakyat lebih kecil ketimbang perkebunan kelapa sawit yang dikelola perusahaan swasta maupun negara. Produktivitas petani rakyat perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan praktek agrikultur yang baik.

Di sisi lain, konsumen global menuntut adanya produk yang bersertifikasi untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan produk kelapa sawit. Petani rakyat memerlukan dukungan untuk melakukan fasilitasi dan penyederhanaan proses, agar sertifikasi dapat diperoleh secara cepat dan efisien.

Untuk itu, pada hari Kamis, 4 Agustus 2016 di Jakarta Tanoto Foundation dan United Nations Development Programme (UNDP) menandatangani perjanjian kerjasama program untuk memfasilitasi petani swadaya kelapa sawit dalam meningkatkan produktivitas serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dalam program kerjasama ini, salah satu kegiatan UNDP adalah melaksanakan advokasi dengan pemangku kepentingan terkait di tingkat provinsi dan nasional untuk memudahkan proses sertifikasi. Sementara itu, kegiatan Tanoto Foundation mencakup pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, penguatan fungsi koperasi petani, pengadaan fasilitas air bersih dan layanan kesehatan, serta pengembangan pusat unggulan untuk memfasilitasi proses sertifikasi bagi petani swadaya. Asian Agri yang merupakan mitra korporasi Tanoto Foundation juga akan memberikan pelatihan praktik pertanian yang baik dan pendampingan petani.

Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation mengatakan, “Tanoto Foundation  didirikan oleh Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto dalam mendukung upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Untuk melaksanakan hal ini, Tanoto Foundation bermitra dengan berbagai lembaga nasional maupun internasional”.

“Kerjasama dengan UNDP telah kami lakukan sebelumnya. Pada bulan Februari lalu, kami telah menandatangani perjanjian kerjsama dalam percontohan perumusan tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat provinsi dan kabupaten di Indonesia. Saat ini kegiatan tengah berlangsung di Riau sebagai daerah percontohan pelaksanaan SDGs di Indonesia.  Kami percaya bahwa kerjasama lanjutan dengan UNDP ini akan mendukung petani kelapa sawit untuk meningkatkan pendapatan maupun kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.,” demikian Sihol Aritonang menutup sambutannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments