Selasa, 5 September 2017

Membaca Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik

Membaca merupakan kunci dalam proses belajar. Saat seseorang memiliki kemampuan membaca yang baik, maka ia akan dapat menyerap berbagai macam pengetahuan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesempatan orang tersebut dalam memperbaiki kehidupannya.


Namun demikian, menurut hasil Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 tentang kemampuan siswa dalam membaca, Indonesia menempati urutan 66 dari 72 negara yang disurvei.

PISA merupakan studi internasional tentang kemampuan membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun dan bagaimana mereka mengaplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil PISA tersebut, para pelajar Indonesia meraih skor 397 dalam kemampuan membaca. Dibanding negara tetangga, Indonesia tertinggal dari Malaysia di peringkat 43 dengan skor 431, dan Singapura di peringkat pertama dengan skor 535.

Kerja pemerintah dalam upaya peningkatan kemampuan membaca masyarakat Indonesia tentu lebih mudah dan cepat bila didukung oleh semua pihak. Banyak kegiatan yang bisa kita lakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kemampuan membaca.

Berikut ini beberapa cara sederhana tapi bisa membawa perubahan di masyarakat:

1. Mengembangkan Minat Baca dalam Keluarga

Dasar pendidikan dimulai dari keluarga. Sebelum seorang anak bersekolah, keluarganya harus mendidiknya terlebih dahulu. Mengenalkan bahan bacaan untuk anggota keluarga yang masih kecil bisa jadi pintu pembuka untuk memberantas buta aksara. Bila setiap keluarga mengenalkan bahan bacaan kepada anak-anak, pemberantasan buta aksara bisa dilakukan lebih efektif.

2. Memberikan Contoh kepada Anak-anak

View this post on Instagram

[KELAS DONGENG RB #1] . Hi T-Friends ?! Ada berbagai cara dalam membantu Pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyararakat ?‍?‍?‍??‍?‍??‍?‍??‍?‍?. Salah satunya adalah menggugah minat baca siswa melalui Kelas Dongeng RB TSA UNHAS ?. Di kelas ini adik" disuguhi Cerita Rakyat Indonesia yg kian hari kian terlupakan ?. Jadi, selain meningkatkan minat baca, adik-adik sekolah dasar juga diperkenalkan budaya melalui cerita rakyat dari berbagai provinsi di Indonesia ?. Yuk, terus galakkan gerakan membaca sedari dini yah T-Friends ?… . . Berani Berbagi, Dedikasi Untuk Negeri. EWAKO ! ?Fanpage Facebook : @TSAUNHAS ?Twitter : @TSA_Unhas ?Youtube : TSA Universitas Hasanuddin ? OA Line : zlr2166z ? Instagram : tsa_unhas . . #tanotofoundation #tanotoeducation #tanotoscholars #tsaunhas #ranselbaca

A post shared by TSA UNHAS (@tsa_unhas) on


Salah satu metode pengajaran terbaik kepada anak-anak adalah dengan memberikan contoh kepada mereka. Anak-anak adalah peniru yang baik. Guru-guru mitra Tanoto Foundation di daerah Sumatera telah membuktikan hal tersebut. Mereka melakukan story telling atau membacakan cerita di hadapan anakanak. Ternyata hal tersebut bisa meningkatkan minat baca anak-anak. Tidak hanya itu saja, beberapa anak kelas VI ternyata bisa melakukan story telling dengan baik kepada adik-adiknya kelas I dan II setelahnya.

3. Membuat Rumah atau Pojok Baca

View this post on Instagram

[SAHABAT PESISIR] [WEEK 4] Sabtu lalu (12/08/2017), TSA Brawijaya melakukan acara launching Rumah Baca yang berlokasi di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang Antusiasme anak-anak sangat besar untuk menghadiri acara ini. Sekitar 50-an orang anak berbondong-bondong untuk datang ke Rumah Baca yang terletak di pinggir hutan bakau ini Acara ini dimeriahkan dengan adanya lomba mewarnai dan lomba memasukkan pensil ke dalam botol, serta kegiatan bernyanyi dan bermain bersama yang dipandu oleh kakak-kakak dari TSA Brawijaya Kegiatan ini mendapat apresiasi yang sangat besar dari penduduk sekitar dan mitra kerja kami, Bhakti Alam Sendang Biru @cmctigawarna #cmctigawarna Untuk video dokumentasi kegiatan TSA tanggal 5 dan 12 Agustus 2017 lalu akan kami posting segera. Nantikan terus kabar dari kami ya @tanotoeducation #TanotoInitiative #PantaiTigaWarna #RumahBaca #SahabatPesisir #RumahBacaSahabatPesisir Kunjungi juga sosial media kami yang lain Twitter : @TSA_Brawijaya Facebook : TSA Brawijaya Line @ : @xwa8321f

A post shared by Tanoto Scholars Univ.Brawijaya (@tsa_brawijaya) on


Bila kamu punya waktu dan tenaga ekstra, cobalah membuat tempat untuk membaca di desa atau kompleks perumahanmu. Hal tersebut bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan minat baca. Kamu bisa memulainya dengan membuat pojok baca yang tidak membutuhkan tempat yang besar. Bermodal sebuah meja dan beberapa koleksi buku, pojok baca di bawah pohon pun bisa dibuat.

4. Menjalankan Sistem Buku Bergulir

Akan sangat baik bila kamu membentuk komunitas rumah baca atau pojok baca di kotamu. Dari beberapa rumah baca dalam komunitas tersebut, kamu bisa menjalankan sistem buku bergulir. Bertukar koleksi buku antar anggota komunitas bisa menghilangkan kebosanan pengunjung rumah baca kamu akibat koleksi buku yang itu-itu saja. Tanoto Foundation melakukan program tersebut di beberapa sekolah mitra dan hasilnya sangat efektif untuk meningkatkan minat baca para murid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments

Julia Budihardja - Oktober 10, 2019

YTh Tanoto Foundation

Saya sudah membaca 4 point utama diatas, untuk beberapa cara sederhana yang bisa membawa perubahan di masyarakat mengenai Minat baca.

Tapi, ada satu hal lagi yang belum disebutkan dan disentuh disini, namun sudah terbukti dapat meningkatkan minat baca, bahkan membuat anak mempunyai minat baca. Hal itu adalah Membacakan Nyaring, atau Read Aloud.

Saya, dan teman-teman, sudah beberapa tahun ini bergerak untuk terus menularkan virus Read ALoud, dengan mengadakan workshop, talkshop dll. kepada para guru, orang tua, tmaan baca, dan para pegiat literasi.

Membacakan Nyaring 15 menit sudah menjadi bahan dasar untuk Gerakan Literasi Sekolah yang diadakan oleh Kemdikbud sejak 3 tahun lalu.

Mohon kami diberikan waktu untuk berbicara tentang Read Aloud dan apa yang dapat kami lakukan, dengan dukungan Tanoto Foudnation. Untuk menyebarkan virus Read Aloud dan meningkatkan kemampuan literasi anak bangsa, kami tidak dapat bergerak sendiri, tapi membutuhkan dukungan; seperti Tanoto Foundation.

Smoga bapak-ibu berkenan meluangkan waktu untuk mendengarkan kami, dan besar harapan kami agar Tanoto Foundation dapat mendukung gerakan kami, untuk bangsa Indonesia.

Terimakasih, kami tunggu kabar dari bapak-ibu.

Salam literasi,
Julia Budihardja