Rabu, 27 Maret 2024

CIPS, CSIS, & Tanoto Foundation Gelar Diskusi Panel Kolaborasi Pemerintah dan Sektor Swasta dalam Meningkatkan Pendidikan

Jakarta, 19 Maret 2023 – Kemajuan suatu bangsa ditentukan dari kualitas pendidikan yang ada. Hal ini juga tercermin dari cita-cita para pendiri Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, hal ini tentunya bukan hanya pekerjaan pemerintah. Kolaborasi dengan  pemangku kepentingan lainnya di sektor pendidikan menjadi faktor pendorong utama untuk meningkatkan pendidikan Indonesia.

Inisiatif dari sektor swasta, mulai dari perusahaan berbasis Corporate Social Responsibility (CSR), organisasi masyarakat, hingga komunitas filantropi, punya peran penting dalam memastikan tersedianya akses pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan, terjaminnya kesiapan tenaga kerja, meningkatkan kapasitas sekolah, serta terlaksananya kebijakan  atau program pendidikan di berbagai tingkatan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan sektor swasta untuk mendukung pendidikan di Indonesia adalah mendukung perbaikan kebijakan.

Berdasarkan hal tersebut, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dengan dukungan Tanoto Foundation melakukan studi Lanskap Pendidikan dan Analisis Kebijakan Pendidikan Indonesia.

Studi ini memberikan gambaran luas tentang lanskap pendidikan di Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk memaksimalkan program pendidikan yang telah dilaksanakan dan mengatasi tantangan yang muncul selama lima tahun terakhir.

Studi ini dibahas pada acara diskusi panel “Mendorong Visi Indonesia Emas 2045 – Kolaborasi Pemerintah dan Sektor Swasta dalam Meningkatkan Pendidikan” yang diselenggarakan di Tanoto Foundation Impact Gallery, Jakarta, Selasa (19/3/2024) dengan mengundang narasumber dari pihak pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan pihak swasta mulai dari lembaga filantropi hingga organisasi penelitian yang bergerak di bidang pendidikan.

Bernard Purba, Widyaprada Ahli Utama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek yang membuka diskusi panel tersebut mengatakan, “Kami sangat mendukung agenda yang sangat kolaboratif dari sektor swasta demi Pendidikan kita. Kita semua memiliki peran sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing untuk memajukan pendidikan Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.”

Head of Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Aditya Alta dalam pemaparannya mengatakan, “Dengan berpartisipasi dalam sektor pendidikan dan menyelaraskan usaha-usahanya dengan tujuan Indonesia Emas 2045, sektor swasta dapat berkontribusi besar pada perbaikan sistem pendidikan di Indonesia secara menyeluruh dan membantu mencapai tujuan-tujuan pembangunan nasional.”

Sedangkan Wakil Direktur CSIS, Medelina K. Hendytio, yang juga memaparkan hasil studi pada diskusi ini menambahkan bahwa diperlukan koordinasi antar pemangku kebijakan serta integrasi antara program pemerintah yang satu dengan lainnya. “Masih ada beberapa program pemerintah yang tidak terkait satu sama lain dan koordinasi serta penyampaiannya kepada masyarakat tidak optimal. Selain itu, perlu adanya panduan yang jelas untuk tiap kebijakan sehingga implementasinya tepat dan pemerataan akses dan kualitas pendidikan,” sambung Medelina.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, faktor pendukung keberhasilan sektor swasta dalam melakukan intervensi kebijakan dapat diukur melalui keberhasilan melakukan advokasi program, dukungan pemerintah daerah dan pusat, serta ketersediaan sumber daya.

“Kami menemukan bahwa walaupun di tengah berbagai tantangan seperti alokasi sumber daya, pembangunan kredibilitas, serta pembentukan jaringan dan kolaborasi yang saling mendukung, sektor swasta dan filantropi tetap berkomitmen untuk berkontribusi, setidaknya melalui lima fokus area utama, yaitu peningkatan akses, kualitas, pengembangan tenaga kerja (workforce development), peningkatan kualitas sekolah (school improvement), serta tata kelola (governance),” jelas Country Head Tanoto Foundation Indonesia, Inge Kusuma.

Studi yang akan dirilis pada bulan April ini diharapkan menjadi referensi pemerintah dan sektor  swasta untuk bersama-sama meningkatkan pendidikan Indonesia. “Dukungan Tanoto Foundation melalui studi ini bukan hanya untuk memberi rekomendasi kepada pemerintah dan swasta namun juga untuk mengkatalisator pencapaian dengan pendekatan koalisi bersama para pemangku kepentingan,” tutup Inge.

Diskusi panel ini juga menghadirkan Direktur Utama Pertamina Foundation, Agus Mashud Asngari, Education Policy & Planning Advisor Inovasi, Ingga Vistara, Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan, dan Mitra Senior CIPS, Totok Soefijanto. Selain membahas hasil studi yang dilakukan, diskusi ini juga bertujuan untuk lebih mempertajam kontribusi sektor swasta dalam mentransformasikan sistem pendidikan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments