TSA Unand Kenalkan Mitigasi Bencana pada Siswa SD

Tanoto Scholarship Association (TSA) Universitas Andalas (Unand) memperkenalkan dan memberi edukasi mengenai mitigasi bencana untuk siswa SD melalui kegiatan TSA Goes to School: Mitigasi Bencana di SDN 25 Air Tawar Padang, Sabtu (20/7/2019). Sebanyak 35 siswa yang duduk di kelas empat dan kelas lima SDN 25 Air Tawar menjadi partisipan dalam kegiatan ini.

TSA Goes to School: Mitigasi Bencana

Merupakan sebuah program social-project TSA Unand yang mempunyai key-performance di bidang mitigasi bencana. Urgensi TSA Unand mengangkat program ini adalah pengalaman masa lalu, yang mana daerah Sumatra Barat, khususnya Kota Padang diguncang gempa bumi berkekuatan 7,6 SR pada 30 September 2009. Menurut data dari Pemerintah Sumatra Barat, peristiwa itu mengakibatkan 1.115 orang tewas dan 2.329 lainnya terluka, 279.000 bangunan mengalami kerusakan, serta berdampak pada 1.250.000 warga. TSA Unand yakin, hal tersebut tentunya dapat diminimalisir dengan adanya pengetahuan mitigasi bencana untuk masyarakat.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

[DOKUMENTASI KEGIATAN SOCIAL PROJECT]

Hai T-Friends! Berikut kita share keseruan TSA UNAND dalam melaksanakan social project Mitigasi Bencana di SDN 25 Air Tawar, Padang!  #tanotofoundation #tanotoscholars #tsaunand #menjadiTELADAN

Sebuah kiriman dibagikan oleh Tanoto Scholars Unand (@tsa_unand) pada 21 Jul 2019 jam 7:47 PDT

Dalam praktiknya, program ini memiliki dua konsep. Pertama, konsep theory (indoor). Dalam konsep theory, TSA Unand berfokus pada materi mengenai gempa bumi dan tsunami, dua bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. TSA Unand memberikan pembelajaran yang menarik, karena tidak hanya menyajikan informasi melalui presentasi Power Point, tetapi juga melalui video interaktif yang dipublikasikan oleh pemerintah.

Kemudian, konsep kedua adalah simulation (outdoor). Dalam konsep ini, TSA Unand bekerjasama dengan salah satu personel Resimen Mahasiswa (Menwa) Unand, Muhammad Reza Arepas yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Simulasi dilaksanakan saat terjadi gempa di dalam ruangan (kelas) dan luar ruangan (lapangan terbuka atau area publik). Situasi simulasi semakin terasa seperti gempa bumi yang nyata saat sirine gempa dinyalakan.
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut diberikan kepada siswa SD dengan kemasan yang menarik, agar mereka mudah memahami materi yang diberikan. Di setiap sesi, TSA Unand berusaha menarik perhatian siswa melalui games dan memberikan hadiah apabila mereka mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Tidak lupa, TSA Unand juga melakukan sesi foto bersama dengan siswa dan pihak sekolah.

Kepala Sekolah SDN 25 Air Tawar, Zarnita, mengatakan bahwa ia sangat senang dengan adanya program TSA Unand Goes to School: Mitigasi Bencana ini karena dapat mengasah kewaspadaan dan meminimalisir dari adanya dampak bencana alam gempa bumi dan tsunami.

“Bencana alam tersebut dapat mengancam masyarakat kapan saja,” kata Zarnita.

Zarnita berharap, program ini dapat berlanjut dengan cakupan yang lebih luas dan jumlah partisipan yang lebih banyak. Selain itu, Zarnita juga meminta TSA Unand untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya di SDN 25 Air Tawar. Hal itu juga sejalan dengan rencana projek TSA Unand kedepannya.

TSA Unand? Rancak Bana!