#GenerasiMilinial,

#GerakanLiterasi,

#Perpustakaan,

#TSAJambi,

#TSAMedan,

#TSAUI,

#TSAUNHAS,

blog

Senin, 30 April 2018

Gerakan Literasi Tanoto Scholars Association Untuk Generasi Milenial

Buku adalah bekal untuk menggerakkan peradaban. Bekal ini ditujukan bukan sekadar menjadi pedoman berpikir, namun juga pengarah dalam bertindak. Anak-anak adalah generasi yang dipercaya untuk menggerakkan peradaban masa depan. Para penggerak peradaban masa depan diharapkan  mampu  menguliti pengetahuan  pada setiap lembarannya agar dapat menuntun mereka dalam mengambil tindakan. Kemampuan untuk menguliti pengetahuan ini membutuhkan konsistensi dan kontinuitas, karena pengetahuan itu senantiasa berubah sesuai masanya. Para pengerak peradaban itu perlu untuk gemar membaca agar tidak ketinggalan kereta kemajuan zaman. Gemar membaca menjadi jawaban mutlak untuk menguliti pengetahuan ini, sehingga tidak tertinggal.

Bagaimana potret para penggerak peradaban kita? Sudahkah para penggerak peradaban memiliki benteng yang cukup kuat untuk menghadapi gejolak perubahan? Apakah peradaban sedang digerakkan ke arah yang lebih cerah? Jawaban miris yang kita punya saat ini adalah para penggerak peradaban justru nirmampu menguliti pengetahuan secara konsisten bahkan tidak ada kontinuitas . Anak-anak yang adalah generasi milenial bangsa, para penggerak peradaban justru sedang dirongrong oleh gejolak perubahan masa. Realita kita sekarang menunjukkan bahwa generasi milenial nirmampu membentuk pertahanan untuk menghadapi rongrongan zaman. Generasi milenial nirmampu mengejar kereta zaman,  ini  bahkan sudah menjadi kekhawatiran bersama kita bersama. Pertahanan yang rapuh sangat mudah dirongrong dikarenakan kurangnya kemampuan menguliti pengetahuan. Generasi milenial tidak lagi memiliki budaya membaca dalam kesehariannya maka benteng mereka mudah roboh.

Budaya membaca yang mulai luntur dikalangan generasi milenial menjadi kekhwatiran nasional. Masalah ini mendapat perhatian bukan hanya dari pemerintah namun juga banyak pihak, salah satunya adalah Tanoto Foundation (TF). Tanoto Foundation berkolaborasi dengan para Tanoto Scholars Association (TSA) di Seluruh Indonesia untuk mengkampanyekan budaya membaca, agar membangkitkan itu sebagai identitas bangsa. Banyak tindakan kecil yang dilakukan oleh TSA di Indonesia untuk meningkatkan minat baca generasi milenial ini. ya benar, tindakan yang dilakukan oleh para TSA di Seluruh Indonesia itu kecil, tapi akan tetap memberikan dampak, bukan? Benjamin Disraeli berkata bahwa The secret of success is consistency of purpose, meskipun gerakan literasi yang dilakukan oleh TSA itu kecil namun jika dilakukan secara konsiten akan sampai ketujuannya.

View this post on Instagram

[KELAS DONGENG RB #1] . Hi T-Friends ?! Ada berbagai cara dalam membantu Pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyararakat ?‍?‍?‍??‍?‍??‍?‍??‍?‍?. Salah satunya adalah menggugah minat baca siswa melalui Kelas Dongeng RB TSA UNHAS ?. Di kelas ini adik" disuguhi Cerita Rakyat Indonesia yg kian hari kian terlupakan ?. Jadi, selain meningkatkan minat baca, adik-adik sekolah dasar juga diperkenalkan budaya melalui cerita rakyat dari berbagai provinsi di Indonesia ?. Yuk, terus galakkan gerakan membaca sedari dini yah T-Friends ?… . . Berani Berbagi, Dedikasi Untuk Negeri. EWAKO ! ?Fanpage Facebook : @TSAUNHAS ?Twitter : @TSA_Unhas ?Youtube : TSA Universitas Hasanuddin ? OA Line : zlr2166z ? Instagram : tsa_unhas . . #tanotofoundation #tanotoeducation #tanotoscholars #tsaunhas #ranselbaca

A post shared by TSA UNHAS (@tsa_unhas) on


Tanoto Scholars Association (TSA) UNHAS adalah Tanoto Scholars yang ada di Makasar, Sulawesi Selatan. Gerakan literasi yang secara konsisten dilakukan oleh TSA UNHAS adalah Ransel Baca. Setiap buku harus dimasukkan kedalam ransel untuk kemudian dibawa  menyeberang sungai Tallo menggunakan perahu tradisional, karena itu kegiatan ini disebut Ransel Baca. Keterbatasan akses tidak menjadi alasan untuk TSA UNHAS dalam melakukan gerakan literasi di Sulawesi Selatan. TSA UNHAS gigih membawa lembaran ilmu dalam ransel itu untuk meningkatkan minat baca anak. Gerakan literasi TSA UNHAS dilakukan pada 2 tempat yaitu Lakang dan SD Inpres Macanda Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Generasi milenial Sulawasi sangat antusias dengan pelbagai gerakan literasi yang dilakukan oleh TSA UNHAS. Bernyanyi, baca tulis menjadi kegiatan literasi kreatif yang dilakukan oleh para scholars UNHAS untuk menarik minat generasi milenial di kedua tempat tersebut.


Rendahnya minat baca dari generasi milenial menimbulkan kekhawatiran juga bagi Tanoto Scholars Association (TSA) Jambi. Generasi milenial yang tinggal di Dusun Senami menjadi sasaran empuk untuk mengkampanyekan budaya baca di Dusun tersebut. TSA Jambi memulai dengan membuat pojok baca melalui donasi buku yang didapatkan dari para (calon) scholars. Namun tidak hanya itu saja, para generasi milenial senami juga dimotivasi dengan berbagai kegiatan baca menyenangkan, seperti mendongeng. TSA Jambi percaya bahwa mendongeng akan membantu para generasi milenial untuk mencintai kata. Lewat gerakan literasi yang dilakukan oleh TSA Jambi diharapkan para genarasi milenial Dusun Senami menjadi rakus dalam membaca buku. Gerakan literasi ini mampu memelihara minat baca setiap anak-anak di Dusun tersebut.


Selain itu ada juga gerakan literasi yang dilakukan oleh TSA Medan. Kecintaan para scholars Medan terhadap budaya membaca menjadi pencetus untuk merevitalisasi sebuah perpustakaan di Medan. Kepedulian TSA Medan terhadap penurunan minat baca generasi milenial diwujudkan dengan perevitalisasian perpustakaan di SD Gajah Mada 2 Medan. Perbaikan fisik yang secara konsiten dilakukan ini membuat perpustakaan tersebut menjadi lebih menarik untuk dikunjungi. Selain itu, beberapa koleksi buku juga diperbaharui untuk menjadikan perpustakaan tersebut kaya informasi.


Sebenarnya banyak sekali kegiatan yang sudah dilakukan oleh Tanoto Foundation sebagai wujud kepeduliannya terhadap minat baca, terkhusus pada anak-anak. TSA Indonesia adalah agen-agen dari Tanoto Foundation untuk mewujudkan kecintaannya tersebut. Banyak cerita terkait gerakan literasi yang sudah dilakukan oleh Tanoto Foundation dan Tanoto Scholars Association Indonesia yang masing-masing tempat punya ceritanya sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut kegiatan TSA di Seluruh Indonesia dapat kunjungi di website resmi Tanoto Foundation, staging2-tanotofoundation-org.averis.emerain.net atau twiter, @tanotofoundation, atau @tsa. Peningkatan minat baca adalah tugas kita bersama. Mari bersama-sama untuk kembali menjadikan budaya membaca sebagai indentitas bangsa. Sebuah ungkapan apik dari Jawa berbunyi witing tresno jalaran soko kulino, kecintaan tumbuh karena terbiasa. Yuk baca!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

AUTHOR

Digital Team