#IndustryVisit,

#KunjunganIndustri,

#MitraTanotoFoundation,

#PangkalanKerinci,

#TanotoScholarsGathering,

blog

Senin, 30 April 2018

Pengalamanku Bertemu Kertas-Kertas Raksasa

Perjalanan ini menjadi oase yang memuaskan dahaga ingin tau saya yang cukup besar. Seorang dengan kapasitas pemikiran yang dangkal seperti saya, memang patut berpuas diri karena mendapat makanan ‘otak’ yang sangat berfaedah seperti ini. Saya patut berbangga diri karena berkesempatan untuk menyaksikan hal luar biasa seperti ini. Kesempatan baik ini sangat jarang bisa dirasakan oleh semua orang, maaf kalau pengalaman yang akan saya bagikan dapat mengundang rasa cemburu dari berbagai pihak, terutama kamu, hihi!. Saya menyakini bahwa tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan langka seperti ini, adalah suatu kebaikan luar biasa bagi saya secara pribadi karena bisa menjadi aktris didalamnya. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa saya akan berkesempatan untuk diperhadapkan pada kertas-kertas tidak biasa ini. Keberuntungan luar biasa ini saya dapatkan karena saya adalah bagian dari keluarga besar Tanoto Foundation. Saya berkesempatan untuk mengikuti industry visit pada salah satu pabrik raksasa yang ada di Indonesia.

Saya dan para scholars diberikan kesempatan luar biasa oleh Tanoto Foundation untuk mengamati secara langsung pembuatan kertas yang ada di Pabrik Riau Andalan Pulp and (RAPP). Industry visit ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang ada dalam Tanoto Scholars Gathering. Jadi, dalam setiap gathering tahunan yang dilakukan di Pangkalan Kerinci, para scholars akan selalu mengunjungi berbagai mitra kerja dari Tanoto Foundation, yang salah satunya adalah RAPP. Para scholars tidak hanya dibekali dengan kemampuan non teknis, namun kepala kami juga diisi dengan berbagai ilmu nyata yang tidak bisa didapatkan dibangku kuliah. Para scholars akan diberikan waktu satu harian penuh untuk mengunjungi berbagai mitra kerja Tanoto Foundation yang ada di Pangkalan Kerinci.

Sudah pernah melihat kertas-kertas dalam ukuran raksasa, belum? Kalau belum, coba bergabung dalam keluarga besar Tanoto Foundation dulu deh, biar bisa mampir ke salah satu Mitra Kerja Tanoto Foundation. Saya mau pamer nih pengalaman saya menjadi saksi dalam proses pembuatan kertas. Awalnya, saya sangat terkejut saat melihat kertas-kertas raksasa di Pabrik tersebut, maklumlah biasanya saya hanya melihat kertas dengan ukuran normal, paling besar ya kertas karton. Pada industry visit, saya diperhadapkan pada kertas dengan ukuran sangat besar, bahkan ada yang jauh lebih besar dari badan saya loh. Saya sangat takjub melihat mesin-mesin itu melakukan tugasnya dengan sangat cekatan, saya udah kayak Alice in Wonderland, eh seharusnya Mian di Kerinciland,

Nah beginilah ceritanya, kegiatan Industry visit memungkinkan saya untuk bertemu kertas-kertas dengan ukuran tidak biasa. Ini bukan hanya sekedar kunjungan biasa, karena saya secara pribadi mendapatkan berbagai pengetahuan baru. Saya masih ingat dengan jelas bagaimana kami diperlengkapi dengan mengenakan savety tools sebelum memasuki area industri. Saya sangat takjub kala melihat berbagai teknologi canggih yang digunakan dalam menghasilkan kertas-kertas itu, sampe-sampe saya lupa untuk ambil swafoto. Jadi, saya nggak punya foto apik saat mengenakan savety tools tersebut, padahal saya terlihat kece loh.


Proses pembuatan kertas itu ternyata memerlukan perjalanan cukup panjang, banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum kertas-kertas yang biasa kita gunakan dapat dibentuk. Awalnya para scholars diajak untuk menjelajahi nursery plantation. Jadi, setiap pohon yang ada di Hutan Tanaman Industri (HTI) itu ternyata berasal dari satu induk yang sama. Cloning dilakukan agar didapatkan pohon dengan kualitas sebaik induknya. Tentu saja, pohon dengan kualitas yang baik akan menghasilkan kertas yang baik pula. Saya akhirnya mengetahui bahwa dibutuhkan berbagai perawatan yang dibutuhkan oleh tunas-tunas Pohon Akasia. Banyak proses yang dilakukan dalam Nursery Plantation, ini sangat penting karena bibit yang baik menghasilkan pohon yang baik.


Selanjutnya, batang kayu yang telah dipanen akan diolah hingga terkelupas bersih. Nah, di RAPP kulit kayu yang terkelupas tetap bermanfaat loh karena digunakan sebagai bahan bakar biomassa. Jadi segala prosesnya tidak ada ‘limbah’ dari pohon tersebut, karena bahkan kulit kayu aja bisa jadi bahan bakar biomassa. Kemudian, batang kayu yang sudah terkelupas tadi akan dicacah menjadi serpihan atau sering disebut dengan woodchips. Selanjutnya, serpihan kayu ini akan dimasukkan ke dalam tangki raksasa. Dalam tangki raksasa inilah dilakukan perebusan woodchips menjadi bubur kertas (pulp). Nah, setelah menjadi bubur kertas barulah dimulai proses pemerasaan bubur dan kemudian dibentuk menjadi kertas.


Di pabrik pembentukan kertas inilah kemudian saya bertemu kertas-kertas raksasa itu. Gulungan-gulungan kertas raksasa ini sangat besar, bahkan lebih besar dari badan saya yang juga besar, hihi! Teknologinya sangat canggih, jadi gulungan kertas raksasa ini dipotong sesuai dengan kebutuhan. Kertas hasil olahan dari RAPP itu adalah Paper One dan berbagai merek lainnya. Jantung saya bergetar saat guide mengatakan bahwa paper one adalah salah satu produk kertas unggulan yang ada di Indonesia. Kece ya!
Nikmatilah hal-hal kecil, karena suatu hari kau mungkin mengenangnya dan menyadari bahwa semua itu merupakan hal-hal besar.

Saya sangat mensyukuri berkat bertemu kertas-kertas raksasa itu. Saya sangat menikmati setiap kegiatan yang saya lakukan saat mengikuti Tanoto Scholars Gathering. Berkat pertemuan singkat itu, saya mendapatkan pengetahuan baru, saya akhirnya bisa pamer pengalaman luar biasa saya pada mereka yang belum pernah meilhat proses pembuatan kertas secara langsung. Saya tau bahwa kita bisa saja membaca berbagai artikel dalam proses pembuatan kertas atau bertanya dari ‘mereka’ yang punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Beruntung, saya merupakan bagian dalam Tanoto Foundation sehingga saya punya kesempatan baik seperti ini. Bagi kamu yang pipinya sedang merah padam, pengen gabung bersama kami di Tanoto Foundation. Yuk, berjuang dengan lebih gigih ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

AUTHOR

Digital Team