Rabu, 10 November 2021

Unlocking Potential: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia Melalui SDGs Bersama Prof. Bambang Brodjonegoro

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB yang pertama kali dicanangkan pada tahun 2015. Upaya-upaya tersebut telah menampakkan beberapa hasil awal yang cukup menjanjikan, namun masih banyak yang harus dilakukan.

Bagaimana kita memastikan SDGs tercapai? Dan mengapa itu penting?

Dalam episode Unlocking Potential: Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakyat Indonesia melalui SGDs ini, Global CEO Tanoto Foundation, Dr. J. Satrijo Tanudjojo, membahas hal tersebut dengan SDGs Expert yaitu Prof. Bambang Brodjonegoro, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi yang juga merupakan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Part 1:

Part 2:

Prioritaskan SDGs di Indonesia

SDG berasal dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang ditetapkan pada awal tahun 2000. Di tahun 2015, hasil tinjauan menunjukkan keterbatasan dari Tujuan Pembangunan Milenium tersebut. Kemudian lahirlah Sustainable Development Goals, yang diharapkan menjadi penyempurnaan dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDG).

SDGs bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih baik dengan mengakhiri kemiskinan, memerangi ketidaksetaraan, dan menjawab urgensi perubahan iklim, yang dipecah menjadi 17 Tujuan Pembangunan Global yang Berkelanjutan (SDGs).

Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk melaksanakan SDGs. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden tentang pelaksanaan SDGs dan juga merancangstrategi, program, dan kegiatan untuk mendukungnya. Sebagai hasilnya, Indonesia terpilih sebagai salah satu dari enam negara terbaik dalam Tinjauan Nasional Sukarela pada tahun 2017 dan 2019 pada sesi tahunan PBB.

Tapi masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai seluruh tujuan pembangunan tersebut. Dalam percakapan dengan Dr. J. Satrijo Tanudjojo, Prof. Bambang Brodjonegoro mengemukakan tiga tujuan yang harus diprioritaskan untuk Indonesia: SDG 1, No Poverty atau Memberantas Kemiskinan; SDG 10, Mengurangi Ketimpangan; dan SDG 13, Aksi Iklim.

“Karena capaian ketiga tujuan tersebut menunjukkan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Untuk mencapai ketiga poin tersebut, pemerintah juga perlu meletakkan dasar untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan dengan menyediakan fasilitas kesehatan dan akses pendidikan yang lebih baik. Dengan memiliki akses terhadap keduanya, masyarakat dapat bekerja dan meningkatkan kesejahteraannya.


Pandemi, digitalisasi, dan kemampuan beradaptasi

Untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan, Prof Bambang juga menyinggung tentang kemampuan beradaptasi. Pandemi, misalnya, memaksa kita untuk beradaptasi dengan akses saluran digital.

“Transformasi digital terjadi dengan cepat, kita harus berusaha untuk menjaga pendidikan berkelanjutan melalui pembelajaran online. Oleh karena itu kita perlu membekali para guru dengan pengetahuan teknologi dengan segera. Bahkan ketika pandemi berakhir, pembelajaran akan berubah selamanya menjadi ‘hybrid learning’.”


Tak ada satu pun yang tertinggal

Pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan merupakan kunci bagi negara berkembang untuk menjadi negara maju. Untuk mencapai hal ini, SDGs harus menjadi agenda pemerintah dan juga sektor swasta.

“Mengubah model bisnis sektor swasta untuk memasukkan SDGs dalam program mereka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik dalam jangka panjang,” jelas Prof. Bambang.

Tanoto Foundation menyadari urgensi pencapaian SDGs. Oleh karena itu, pada tahun 2019, bersama dengan UNDP, Tanoto Foundation meluncurkan SDG Academy. SDG Academy adalah lembaga untuk membantu pemangku kepentingan SDG Indonesia (pemerintah, akademisi, sektor swasta, badan filantropi, masyarakat sipil, dan media) dalam mengembangkan kebijakan atau program yang relevan berbasis kerangka SDG.

Dengarkan di Spotify sekarang!

Part 1:

Part 2:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments