Kamis, 25 Agustus 2016

Terinspirasi Konsep Berbagi dari Tanoto Foundation

Dukungan beasiswa dari Tanoto Foundation begitu berkesan di hati Dewa. Berbagai bantuan yang ia dapatkan telah menginspirasinya melakukan berbagai kegiatan sosial, temasuk mendirikan Gemati (Gerakan Mengasuh Anak Petani) di Perbukitan Menoreh, Magelang, Jawa Tengah.

Dewayani Retno Indarti, atau akrab disapa Dewa, lahir di Lampung, 2 Juli 1987. Usia sekolah dari SD hingga SMP ia habiskan di tanah kelahirannya. Pada tahun 2003, Dewa hijrah ke Muntilan, Magelang  untuk melanjutkan ke SMA Pangudi Luhur Van Lith, sebuah sekolah berkonsep asrama.

“Pilihan ke SMA Pangudi Luhur Van Lith adalah saran dari ibu saya karena sekolah ini mengajarkan kemandirian dan kepekaan sosial. Sebelum lulus sekolah, saya dan murid-murid lainnya diwajibkan mengumpulkan uang untuk bakti sosial,” jelas Dewa.

Untuk mendapatkan uang, saat itu Dewa berjualan martabak dan bersih-bersih tempat ibadah. Ia justru merasa senang karena dari kegiatan ini menempa hidupnya untuk mandiri dan menumbuhkan semangat untuk berbagi.

Lulus SMA, Dewa diterima di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada. Masa-masa sulit mulai menghampiri dirinya. Ayahnya meninggal saat  Dewa di kelas 1 SMP, sementara ibunya sudah menjelang pensiun dari Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, ibunya sebagai orang tua tunggal mulai kewalahan membiayai Dewa, kakak, serta adiknya. Saat itu kakaknya juga sedang berkuliah, sedang adiknya masih di SMA.

Dewa tidak menyerah meski ia terancam putus kuliah. Ia berusaha sekuat tenaga agar tetap melanjutkan hingga lulus. Waktu luangnya ia isi dengan mengajar privat pelajaran kuliah. Ia juga mendapat imbalan dari mencuci baju teman-teman kostnya. Hasilnya, cukup untuk biaya kuliah dan hidup, meski pas-pasan.

Pada tahun 2006, ia mendapatkan informasi dari temannya bahwa Tanoto Foundation tengah membuka pendaftaran beasiswa. Dewa bersama temannya itu mendaftar, bahkan temannya tersebut yang membantu Dewa menyiapkan berkas-berkas pendaftaran karena Dewa disibukkan kegiatan mencari uang tambahan. Hasilnya, Dewa lolos dan menjadi Tanoto Scholar.

(Baca: Daftar Beasiswa Non-Ikatan Dinas)

Dukungan beasiswa Tanoto Foundation sangat dirasakan oleh Dewa, terutama dari segi biaya. Ia lebih punya waktu untuk belajar dan mengurangi waktu mencari uang tambahan. “Dengan beasiswa Tanoto Foundation, saya semakin tertantang untuk meningkatkan prestasi akademis saya. Di sisi lain, saya juga belajar konsep berbagi dari Tanoto Foundation dan menginspirasi saya untuk meneruskannya di masyarakat,” kata Dewa.

(Baca: Beasiswa Ikatan Dinas)

Pada 2012, Dewa bersama teman-temannya menginisisasi komunitas Gemati untuk membantu anak-anak petani di Perbukitan Menoreh yang mengalami kesulitan bersekolah.  Komunitas ini menjaring donatur dan menyalurkannya ke anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Hingga kini, Gemati sudah memiliki 72 orang tua asuh dan telah mendukung sekitar 114 anak asuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.