Tanoto Foundation Dorong Peran Filantropi untuk Pendidikan di FIFest 2025

Tanoto Foundation berpartisipasi dalam Filantropi Indonesia Festival (FIFest) 2025 yang berlangsung pada 4–8 Agustus di Hotel Borobudur, Jakarta. Melalui sejumlah sesi kunci, Tanoto Foundation menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran filantropi, khususnya di bidang pendidikan, sebagai akselerator pembangunan nasional.
Dalam sesi bertema “Optimizing Philanthropic Potential in Supporting National SDGs Action”, Country Head Tanoto Foundation Indonesia, Inge Kusuma, menegaskan bahwa setiap program Tanoto Foundation senantiasa diselaraskan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Mulai dari tahap perencanaan hingga pengukuran dampak, seluruh inisiatif dirancang dengan memastikan sinergi yang kuat dengan program pemerintah dan relevansi di daerah mitra.
Pada sesi “Synergy to Intelligent the Country: Encouraging Collaboration and Policies that Support Strengthening the Philanthropic Ecosystem for Education”, Head of Strategic Planning and Partnership, Aryanti Savitri, tampil sebagai panelis, membahas pentingnya kebijakan dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem filantropi di bidang pendidikan.
Sementara itu, pada sesi “Education for All: Inclusion, Innovation, and Sustainability at Every Stage of Life”, Tanoto Foundation diwakili oleh tiga anggotanya, yaitu Head of Learning Environment, Ari Widowati yang menjadi pembicara utama, Aryanti Savitri berperan sebagai moderator, dan Education Development Lead, Ancilla Irwan, menjadi panelis.
Pendidikan untuk semua
Sesi Education for All: Inclusion, Innovation, and Sustainability at Every Stage of Life menjadi salah satu sorotan penting Tanoto Foundation di FIFest 2025.
Sesi ini menegaskan peluang besar bagi filantropi untuk memperkuat pendidikan inklusif berkelanjutan. Fleksibilitas lembaga filantropi memungkinkan desain dan implementasi program yang adaptif terhadap kebutuhan lokal, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran dan pelatihan guru.
Head of Learning Environment, Ari Widowati, dalam pemaparannya menyatakan pentingnya pendidikan berkualitas untuk membangun manusia Indonesia yang unggul. Pendidikan bermutu memerlukan delapan elemen utama: pendidik yang kompeten dan sejahtera, lingkungan sosial-budaya yang mendukung, pembelajaran adaptif dan bermakna, ketersediaan layanan merata, pembiayaan afirmatif, layanan pendidikan inklusif, pengembangan talenta unggul, serta sarana-prasarana yang memadai.
Ari menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah sebuah keharusan, melibatkan pemerintah, sektor swasta termasuk filantropi, akademisi, media, dan masyarakat.
Masing-masing memiliki peran, seperti pemerintah menciptakan kebijakan dan anggaran kondusif, sektor swasta dan filantropi menghadirkan inovasi dan lapangan kerja, akademisi menyumbang pengetahuan dan kurikulum, media menyebarkan edukasi, sementara masyarakat berpartisipasi aktif menjaga keberlanjutan pendidikan.
Tanoto Foundation sendiri telah membangun kemitraan strategis dengan universitas terkemuka, lembaga penelitian, jaringan filantropi, dan mitra pembangunan internasional untuk memastikan praktik baik yang berdampak lebih luas.
Partisipasi aktif Tanoto Foundation di FIFest 2025 mencerminkan komitmen kuat untuk terus berkontribusi dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Tinggalkan Balasan