Tanoto Foundation Bentuk Pemimpin Masa Depan yang Berdampak lewat Tanoto Scholars Gathering 2025

Komplek RAPP, Pangkalan Kerinci, 24 Juli 2025 – Masih tingginya pengangguran terdidik dan rendahnya kesiapan kepemimpinan muda menjadi tantangan serius menuju Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional per Februari 2025 tercatat 4,76%, dengan jumlah penganggur mencapai 7,28 juta jiwa. Yang mencemaskan, TPT lulusan perguruan tinggi justru semakin banyak, yakni mencapai 5,25%. Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan antara output pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata pasar kerja.
Situasi ini menunjukkan bahwa gelar akademis saja belum cukup untuk menjawab tantangan dunia kerja dan kepemimpinan masa depan. Dibutuhkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki soft skills yang relevan, kepemimpinan, kemampuan kolaborasi, serta kesadaran sosial yang kuat. Apalagi di era VUCA saat ini yang penuh dengan perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi.
Menjawab tantangan tersebut, Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, terus berkomitmen mendorong lahirnya lulusan-lulusan universitas yang siap menjadi pemimpin masa depan berdampak melalui program unggulannya, TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Program TELADAN memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada mahasiswa S1 dari 10 perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation. Bukan hanya itu, yang membedakan Program Beasiswa TELADAN dengan beasiswa lainnya adalah, para Tanoto Scholars (sebutan untuk penerima program TELADAN) juga diberikan pelatihan kepemimpinan secara terstruktur dari semester dua hingga semester delapan untuk meningkatkan kepemimpinan dan soft skills mereka.
Tanoto Scholars Gathering 2025: Belajar dan Memimpin
Salah satu bagian dari perjalanan pembelajaran para penerima beasiswa TELADAN adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) forum tahunan yang mempertemukan para Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, membangun jejaring, dan memperkuat kapasitas kepemimpinan.
Tahun ini, TSG kembali dilaksanakan pada 24–26 Juli 2025 di Komplek RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau. Sebanyak 291 Tanoto Scholars hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari universitas mitra Tanoto Foundation antara lain IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, dan Universitas Andalas.
Pada hari pertama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan yang menjadi salah satu pembicara berpesan kepada para peserta TSG 2025, bahwa untuk menjadi pemimpin, harus memberi asupan yang positif kepada diri sendiri dan terus memperkuat mental.
Pembicara hari kedua, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto mengatakan bahwa masa kuliah tidak hanya belajar tapi juga membangun hal esensial lain untuk masa depan. Menteri Brian juga membagikan 12 karakter untuk menjadi sukses.
Pada hari ketiga, CEO Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, berbagi pesan inspiratif tentang pentingnya menciptakan peluang. Ia pun berpesan agar Tanoto Scholars menjadi pemimpin masa depan yang memiliki empati, kesadaran diri, dan komitmen kuat pada kesetaraan dan mau berkolaborasi dengan semua pihak.
Pembelajaran Langsung dari Praktik Keberlanjutan
Pertama kali diadakan pada tahun 2010, TSG mempertemukan Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, berbagi, dan berjejaring.
Pada TSG 2025, tema yang diusung adalah Learn & Lead: Becoming the Champion of Good (Belajar dan Memimpin: Menjadi Teladan Kebaikan). Melalui tema ini, Tanoto Scholars diajak untuk meneladani kepemimpinan berdampak dan berbasis keberlanjutan. Hal ini diimplementasikan dalam rangkaian kegiatan TSG yang dikemas sedemikian rupa.
Pertama, Tanoto Scholars diperkenalkan dengan dunia kerja dan diajak untuk melihat serta mempelajari secara langsung bagaimana sebuah bisnis berkelanjutan dibangun dan dikembangkan melalui industrial visit ke unit bisnis dari grup RGE – yang juga didirikan oleh Sukanto Tanoto, pendiri Tanoto Foundation.
Kemudian, mereka juga diberikan kesempatan untuk belajar dari para pembicara ternama yang dihadirkan secara langsung, mulai dari petinggi pemerintahan, akademisi, hingga public figure.
Tidak hanya itu, Tanoto Scholars juga mendapatkan experiential leadership workshop seperti outbound activities yang mengasah keterampilan kerja tim, pengambilan keputusan cepat, dan pemecahan masalah.
Semua ini bertujuan untuk membangun Tanoto Scholars menjadi pemimpin yang memiliki soft skills yang relevan dengan dunia kerja, berjiwa kepemimpinan, dan siap memberikan dampak positif di berbagai bidang dan lingkungan tempat mereka berada.
Tinggalkan Balasan