SDG Academy Indonesia Gelar Upacara Kelulusan Leadership Program Secara Virtual

“Indonesia membutuhkan lebih banyak agen perubahan bagi TPB, berbekal solusi kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah-masalah pelik dan pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian TPB,” ucap Direktur SDG Academy Indonesia J. Ansye Sopacua. “Di samping itu, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan TPB juga berperan sangat besar.”
SDG Academy Indonesia merupakan platform kerja sama antara Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNDP), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Tanoto Foundation. Institusi ini menyasar seluruh pemangku kepentingan TPB, antara lain pemerintah, pegawai swasta, lembaga filantropi, organisasi masyarakat sipil, organisasi media, dan akademisi. Terdapat tiga program dalam SDG Academy Indonesia, yaitu SDGs Leadership Certification, SDG Mobile Learning, dan SDG Study Abroad.
Ke-33 peserta dalam SDG Leadership Program memiliki beragam latar belakang, antara lain pegawai sipil, kaum profesional, dan akademisi. Melalui pembelajaran daring dengan metode blended learning seputar topik-topik pemerintahan, kepemimpinan, serta isu-isu TPB, keseluruhan program diakhiri dengan seminar yang diisi berbagai presentasi peserta mengenai Pengentasan Kemiskinan dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan.
Setelah lulus, para peserta mendapatkan titel “SDG Certified Leader”, yang berarti mereka telah dibekali dengan kemampuan pemecahan masalah dan pengetahuan seputar pembangunan dalam kerangka TPB.
Norimasa Shimomura selaku perwakilan dari UNDP Indonesia menyampaikan penghargaannya kepada para peserta. “Jika makna dari TPB ialah tidak meninggalkan satu orang pun, kita harus melipatgandakan upaya untuk mencapai TPB melalui target dan sinergi yang lebih baik serta inovasi. Masih ada sekitar sembilan tahun untuk mewujudkannya. Di sinilah kemampuan kepemimpinan yang telah Anda capai di SDG Academy Indonesia dibutuhkan. Teruslah tunjukkan komitmen dan kepemimpinan Anda, rangkullah tanggung jawab yang menanti Anda di masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam dari Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto menyatakan harapannya agar SDG Academy Indonesia dapat melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan dalam program-programnya, agar terjadi pertukaran ilmu demi terciptanya berbagai inovasi untuk mencapai TPB.
Kelas kedua SDG Leadership Program akan dimulai pada Agustus 2021 dengan mengusung topik Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak. Dari 200 orang yang mendaftar, 35 orang terpilih sebagai peserta.
Ansye Sopacua menekankan bahwa SDG Academy Indonesia berkomitmen untuk menghasilkan para pemimpin yang dapat mempercepat terwujudnya TPB.
Tinggalkan Balasan