Sabtu, 25 April 2015

Peneliti Muda Sebagai Tulang Punggung Kemajuan Bangsa

Salah satu karakteristik negara maju adalah besarnya peran penelitian dalam mengembangkan industri di negara tersebut. Semakin tinggi kuantitas maupun kualitas penelitian yang dilakukan di suatu negara, maka makin banyak dampak positif yang akan dirasakan oleh negara tersebut.

Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), rasio jumlah peneliti terhadap jumlah penduduk di negara-negara maju setidaknya 2.000 per sejuta penduduk. Bahkan di Jepang sudah mencapai 6.000 peneliti per sejuta penduduk.

Indonesia sendiri tertinggal dengan negara-negara tetangga dalam hal jumlah peneliti. Rasio jumlah peneliti Indonesia adalah 199 per satu juta penduduk. Bandingkan dengan Malaysia  yang mempunyai 503 peneliti per satu juta penduduk. Sementara di Singapura mencapai 570 per satu juta penduduk.

Untuk mengejar ketertinggalan jumlah peneliti di Indonesia, perlu melibatkan lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan mendorong peneliti-peneliti muda untuk berkarya. Dukungan sektor swasta juga diharapkan dalam hal ini dan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya penelitian.

Institusi pendidikan di Indonesia, sebagai pusat pengembangan dan penggunaan ilmu pengetahuan menjadi ujung tombak dalam melahirkan peneliti muda. Sejauh ini, dari 16.000 peneliti di Indonesia, sekitar 70% di antaranya berasal dari universitas. Dari segi kualitas, peneliti-peneliti Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan peneliti dari negara maju. Indonesia mempunyai nama Warsito P. Taruno yang menemukan teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Teknologi ini telah dipakai NASA untuk memindai dinding pesawat ulang-alik secara real time di luar angkasa.

Di bidang telekomunikasi, Indonesia mempunyai Khoirul Anwar yang menemukan  teknologi 4G LTE (Long Term Evolution). Teknologi ini sedang naik daun dan diadopsi oleh produsen ponsel maupun operator selular di seluruh dunia. Masih banyak penelitian bidang lainnya yang membuat nama Indonesia mendunia.

Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan jumlah peneliti dan riset baru agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lainnya. Juga dibutuhkan media untuk mengakses informasi penelitian seluas-luasnya bagi masyarakat umum dan kalangan industri. Diharapkan, karya-karya anak bangsa ini bisa berkontribusi terhadap pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat, baik secara nasional maupun internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.