Selasa, 11 Juni 2019

MIN 1 Pekanbaru Fokus Langsungkan Diseminasi PINTAR

Berdiri semenjak tahun 1990, Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 1 Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang menjadi mitra Tanoto Foundation dalam penerapan dan diseminasi program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) yang dicanangkan oleh Tanoto Foundation.

Semenjak tahun 2018, MIN 1 Pekanbaru telah turut berperan aktif dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah yang menjadi tujuan utama dari program PINTAR. Peran tersebut terwujud melalui partisipasi langsung guru-guru dan kepala sekolah MIN 1 Pekanbaru sebagai Fasilitator Daerah.

Sebagai Fasilitator Daerah, guru-guru dan kepala sekolah MIN 1 Pekanbaru harus terlebih dahulu mengikuti pelatihan dalam program Pelatihan Pelita Guru Mandiri. Setelah itu, para Fasilitator Daerah memberikan fasilitas materi pelatihan di tingkat gugus sekolah dengan peserta para guru yang lain.
5

Menurut Fitrisma Rais, Kepala Sekolah MIN 1 Pekanbaru, fokus utamanya setelah menempuh pelatihan Fasilitator Daerah adalah untuk melakukan diseminasi di tingkat internal. Tujuannya agar guru-guru MIN 1 Pekanbaru bisa mengimplementasikan kegiatan belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan di kelasnya masing-masing.

Setelah diseminasi internal selesai, kemudian dilakukan diseminasi di tingkat Kelompok Kerja Madrasah (KKM) yang merupakan badan yang membina hubungan kerja sama secara koordinatif antara madrasah negeri dan madrasah-madrasah swasta di Pekanbaru.

Kemudian, dengan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah dan Tanoto Foundation, diseminasi program PINTAR ditingkatkan kepada para kelapa sekolah madrasah swasta lainnya yang sebelumnya tidak terjangkau oleh Tanoto Foundation.

Fitri mengungkapkan bahwa proses diseminasi berjalan lancar karena program PINTAR sudah sesuai dengan Kurikulum Sekolah Dasar tahun 2013 sehingga tidak ada materi yang tumpang tindih namun justru saling menguatkan.

Dalam tahap pertama penerapan program PINTAR, MIN 1 Pekanbaru memfokuskan diri kepada empat hal: budaya baca, pembelajaran aktif, manajemen berbasis sekolah, dan peran serta masyarakat. Empat hal ini pula yang kemudian didiseminasikan kepada para kepala sekolah dan guru di madrasah lain.

Program PINTAR dengan slogan MIKiR (Mengalami dan mengobservasi, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) membuat para guru yang menerima pelatihan lebih mudah memahami inti dari metode pembelajaran aktif. Menurut Fitri, Tanoto Foundation melalui program PINTAR berhasil membuat metode pembelajaran aktif yang tampak rumit menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami.

Ketika guru sudah memahami dengan baik mengenai pembelajaran aktif, maka akan mudah juga bagi mereka untuk mengeksplorasi kreativitas dalam menerapkan pembelajaran aktif di kelas.

“Sarana untuk mendukung proses pembelajaran aktif sesungguhnya tidak perlu dibeli dan tidak mahal. Guru-guru bisa memanfaatkan bahan-bahan daur ulang atau mengajak siswa berpartisipasi dengan membawa barang-barang yang dibutuhkan dari rumah. Jadi, pola pikir seperti ini yang harus sudah mulai diubah,”

 

Didukung dengan kolaborasi Tanoto Foundation dan Pemerintah Daerah, Fitri menilai bahwa keterlibatan sekolah-sekolah dalam program PINTAR adalah kesempatan yang sangat sayang untuk dilewatkan.

“Sebetulnya pihak sekolah kan hanya tinggal mempersiapkan diri untuk menerima, mencerna dan menerapkan materi pelatihan dari Tanoto Foundation. Semuanya sudah diatur tanpa kita perlu memikirkan lagi sisi biaya dan sarana. Guru-guru dan kepala sekolah hanya perlu mempersiapkan diri sebagai sumber daya manusia yang akan menyampaikan pengajaran aktif kepada siswa. Hal itu yang selalu kami sampaikan kepada para guru dan kepala sekolah di madrasah-madrasah lain,” pungkas Fitri.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments