Selasa, 19 November 2019

Mahmud Ciptakan Calon Guru Berkualitas dengan MIKiR

Bagi Mahmud, kerja sama Tanoto Foundation dan Universitas Riau di tahun 2018 telah membukakan banyak pintu untuk meningkatkan kualitas pengajaran bagi calon guru Sekolah Dasar. Sebagai seorang dosen yang mengajar mahasiswa program studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas Riau yang memiliki tanggung jawab dalam mencetak guru-guru berkualitas. Mahmud bersyukur dapat mengikuti training of teacher yang diinisiasi oleh Tanoto Foundation dan dilaksanakan di provinsi Jambi. Pelatihan ini adalah upaya Tanoto Foundation dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah yang menjadi tujuan program PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran).

“Ada beberapa orang yang dipilih sebagai fasilitator dosen dan dikirim ke Jambi untuk mengikuti pelatihan,” ungkap Mahmud.

Sangat banyak pelajaran yang Mahmud dapatkan dari rangkaian pelatihan Tanoto Foundation. Salah satunya adalah cara-cara terbaik menerapkan unsur pembelajaran aktif MIKiR (mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi). Bagi Mahmud sendiri, metode MIKiR memberikan pengaruh yang sangat besar dalam membuat perkuliahan menjadi lebih menyenangkan. Metode ini juga menjadi stimulus bagi siswa untuk lebih aktif berinteraksi dengan materi perkuliahan yang disampaikan dengan lebih kreatif.

“Mahasiswa  merasa lebih senang mengikuti perkuliahan karena pola pengajaran saya berubah. Interaksi di kelas menjadi lebih membaur dan langsung mempraktekan hal-hal yang saya ajarkan,” Mahmud menambahkan.

“Contohnya saja, saya memfasilitasi mahasiswa untuk mengamati dan meneliti tumbuhan paku-pakuan dan lumut. Saya ciptakan kelompok-kelompok kecil dan menugaskan setiap kelompok membawa sendiri tumbuhan paku-pakuan dan lumut tersebut. Begitulah contoh proses perkuliahan dengan unsur MIKiR yang saya terapkan,” lanjutnya.

Mahmud menjelaskan bahwa metode MIKiR juga sangat mempengaruhi hasil belajar para mahasiswa dengan signifikan.

“Model pembelajaran yang baik akan dibuktikan melalui hasil belajar mahasiswa yang baik pula. Terbukti, dengan menerapkan metode MIKiR, mahasiswa-mahasiswa mengalami peningkatan nilai dalam setiap tugas dan ujian perkuliahan,” terangnya.

Sebagai dosen yang akan turut andil menciptakan generasi guru masa depan, Mahmud berharap seluruh praktik-praktik baik yang telah dicontohkannya dalam perkuliahan akan diterapkan oleh mahasiswanya nanti ketika kelak mereka lulus dan menjadi guru. Sebagai fasilitator dosen, Mahmud juga bertanggung jawab untuk melakukan diseminasi metode MIKiR kepada dosen-dosen serta guru-guru lain.

“Dalam proses diseminasi metode MIKiR sebagai bagian dari program PINTAR ini, Tanoto Foundation sudah bermitra dengan sekolah-sekolah yang berkomitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan. Kemitraan ini sangat memudahkan kami, para fasilitator dosen, karena semua unsur sekolah mitra—mulai dari kepala sekolah hingga para guru—mendukung aktif setiap pelatihan terkait program PINTAR ini,”

Mahmud.

Komitmen Mahmud dalam mendampingi para guru menerapkan metode pembelajaran aktif ini pun tidak main-main. Selain konsisten membuka jalur komunikasi, Mahmud terus menekankan kepada para guru bahwa fasilitator dosen dapat terus melakukan pendampingan langsung, kapan pun diminta. Oleh karena itu, Mahmud merasa program PINTAR ini sangat penting untuk dilanjutkan dan disebarluaskan. Dasar pelatihan Tanoto Foundation yang menitikberatkan pada metode pembelajaran aktif merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Ketika siswa, ataupun mahasiswa, mempelajari materi dengan aktif, mereka akan terus mengingat materi tersebut. Ilmu yang terserap pun tidak akan sia-sia,” pungkas Mahmud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.