Selasa, 6 April 2021

Jadi TELADAN #4: Pengusaha vs Karyawan: Mana Yang Lebih Baik?

Kita sering membaca berbagai kisah sukses pengusaha. Namun, banyak hal yang juga bisa dibicarakan mengenai stabilitas untuk para karyawan yang memilih jalur korporat.

Apa sih kelebihan dan tantangan dari masing-masing profesi? Dan bagaimana menentukan arah karir yang tepat untuk kamu? Pada episode 4 Jadi TELADAN, pemandu acara Ricky Abraham menanyakan hal tersebut kepada Susanti Alie, yang dikenal sebagai Santi, pengusaha makanan olahan PT Bersama Olah Boga, dan Rachmat Harsono, Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk.

Jadi TELADAN merupakan program bincang-bincang santai yang membahas berbagai topik mengenai generasi muda Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Tanoto Foundation, organisasi filantropi keluarga independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981.

Episode kali ini membahas:

a. Kelebihan dan tantangan dari setiap profesi

b. Persepsi yang salah mengenai masing-masing profesi

c. Kompetensi yang perlu dimiliki untuk menjalani profesi tersebut

d. Tips bagaimana menjadi seorang pengusaha maupun profesional yang sukses

Suka Duka Menjadi Pengusaha vs Karyawan

Sebelum mendirikan perusahaannya sendiri, Santi sempat bekerja sebagai Marketing Manager di industri fashion. Namun, dia memutuskan untuk berhenti bekerja agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan anaknya.

“Saya pikir enak sudah tidak bekerja dari jam 8 sampai 5. Tapi ternyata kebalik semua. Waktu saya tersita semua [untuk usaha saya],” katanya.

Santi menuturkan, sebagai seorang pengusaha dia dituntut untuk bisa mengatur waktu sendiri.  Tanggung jawab pun semakin berat karena dia harus bertanggung jawab atas seluruh perusahaannya.

Santi juga menjelaskan bahwa dirinya kini dituntut tidak hanya menangani bagian marketing, tetapi juga harus mengawasi bagian sumber daya manusia dan bahkan menjalin hubungan dengan pemerintah.

Dan ketika banyak orang beranggapan menjadi pengusaha berarti memiliki penghasilan yang besar, realitanya adalah kadang penghasilan mereka lebih rendah dari pegawai kantoran, kata Santi.

Sementara Rachmat menjelaskan bahwa PT Aneka Gas Industri, tbk. merupakan perusahaan keluarga, meskipun begitu, sebagai seorang Direktur Utama dari perusahaan terbuka ia tidak diperlakukan berbeda dari karyawan lainnya. Dia menjelaskan kalau sedari kecil orang tuanya sudah mengajarkan bahwa posisi yang dia tempati bisa digantikan siapa saja yang memenuhi kualifikasi profesinya.

“Bukan berarti anak owner bisa seenaknya,” ujar Rachmat.

Saat ditanya tentang bagaimana menentukan pilihan antara menjadi seorang pengusaha atau karyawan, Rachmat menyarankan, seseorang harus mengerti values, minatnya dan apa yang ingin mereka capai di masa depan, sebelum memilih ingin menekuni profesi apa.

Siap Menghadapi Segala Tantangan

Setiap jalur karir memiliki tantangannya masing-masing, apapun profesinya. Oleh karena itu, ketekunan dan kesabaran merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan.

Santi menjelaskan bahwa kesuksesan tidak terjadi dalam satu malam, dia menjelaskan bahwa butuh proses yang lama agar bisa sukses menjalani karier sebagai pengusaha seperti dirinya sekarang.

“Generasi sekarang saya lihat [ingin] serba instan, jadi entrepreneur itu tidak ada yang instan, semuanya butuh proses,” Santi menjelaskan.

“Untuk dunia usaha hasil tidak akan membohongi, asalkan tekun, pasti akan ada hasilnya,” tambah Santi.

Hal yang sama juga berlaku untuk karyawan, seseorang perlu menekuni profesinya secara konsisten.

Mindsetnya [harus] pure professional, give it all out to company, banyak belajar dan jangan hanya bekerja supaya tidak dipecat,” kata Rachmat.

Cari tahu lebih lanjut:  http://bit.ly/JadiPengusahaAtauProfesional

Dengarkan di Spotify!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments