Jumat, 8 Oktober 2021

Ditemani Boneka, Pembelajaran Menjadi Menyenangkan

Sebagai guru lulusan Corona, terjun langsung untuk mengajar pada bulan Janauri 2021 merupakan tantangan besar karena harus berhadapan dengan video, bukannya anak-anak.

Saya, Wiji Lestari, sekarang mengajar siswa kelas 2 di SDN 003 Kuala Tungkal Tanjab Barat, Jambi. Awalnya, saya hanya mengajar dengan video biasa, tapi karena saya mengajar di kelas rendah, pengajaran jadi membosankan dan tidak mengalir. Sebagai guru muda yang baru pertama kali mengajar, saya sempat kewalahan. Akhirnya, saya memanfaatkan kecintaan yang sudah saya tekuni sejak kuliah: Mendongeng.

 

Berbekal sebuah boneka lucu bernama Ara, saya bisa berkomunikasi dengan murid dengan lebih lancar. Suasana belajar pun menjadi riang gembira dan anak-anak lebih aktif dalam mengikuti materi pelajaran.

Kreativitas dalam pengajaran ini terinspirasi dari pelatihan yang diberikan oleh Tanoto Foundation. Waktu saya baru menjadi guru, kepala sekolah di SDN 003 menawarkan saya untuk ikut pelatihan Tanoto Foundation. Saya sangat bersemangat karena merasa mendapat kesempatan untuk berbagi ilmu dengan guru lain dan menambah skill saya sendiri sebagai guru muda. Tidak disangka, pelatihan Tanoto Foundation memberikan banyak hal baru untuk saya pelajari, termasuk penggunaan berbagai media digital yang sangat diperlukan selama pandemi.

Awalnya Ara hanya membantu untuk membuka dan menutup pelajaran, serta menjadi teman saya untuk menekankan bagian mana yang penting dalam materi pembelajaran. Lama-kelamaan, saya makin banyak melibatkan Ara. Mungkin titik baliknya adalah saat bulan puasa, ketika saya mengadakan program satu hari satu cerita kebaikan dengan menampilkan Ara.

Saya bersyukur bahwa guru-guru lain, khususnya yang lebih senior, menganggap metode mendongeng dengan boneka ini seru dan unik. Biasanya, penggunaan boneka hanya terbatas pada materi khusus untuk dongeng atau cerita, bukan pelajaran umum. Kata mereka, saya harus mempertahankan kebiasaan ini agar menjadi ciri khas. Kepala sekolah bahkan kemudian meminta saya mengikuti pelatihan TikTok.

Buat saya, yang terpenting adalah menjadikan belajar jadi menyenangkan. Saya harus memastikan bahwa anak-anak tidak hanya duduk diam dan merasa bosan selama belajar di kelas. Semoga dengan Ara, saya bisa menumbuhkan kecintaan pada belajar di hati anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments