Rabu, 1 Maret 2023

Buku Saat Noni Datang, Persembahan KemenPPPA dan Tanoto Foundation Untuk Bantu Perkembangan Emosi Anak

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981,  bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) meluncurkan Seri Buku Cerita Anak SIGAP yang berjudul ‘Saat Noni Datang’ pada Rabu, 22 Februari 2023.

Buku ini  bertemakan mengenal jenis-jenis emosi anak. Selain untuk membantu anak mengenali beragam jenis emosi, buku ini juga menjadi media bantu bagi orang tua dan pendidik dalam mengajarkan anak cara mengelola berbagai emosi yang mereka rasakan, serta mendukung pengembangan kemampuan bahasa, dan pra-literasi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendukung kegiatan launching Buku “Saat Noni Datang” sebagai upaya pemenuhan salah satu hak dasar anak berdasarkan Konvensi Hak Anak (KHA) dan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak, yaitu hak untuk tumbuh dan berkembang, khususnya dalam perkembangan sosial emosional.

Anak-anak mengalami perkembangan pesat pada tiga tahun pertama kehidupannya, meliputi perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini meliputi kemampuan untuk mengenali emosi diri dan orang lain, mengelola dan mengekspresikan emosi dengan cara yang positif, dan mengembangkan empati terhadap kondisi dan perasaan orang lain. Di jangka panjang, kemampuan sosial emosional ini akan berdampak positif bagi kesehatan mental, capaian pendidikan, dan interaksi sosial. Namun, perkembangan sosial emosional ini sering kali terabaikan oleh orang tua atau pengasuh anak, karena cenderung memprioritaskan kecerdasan intelektual (IQ).

“Mengenal emosi adalah salah satu dari komponen penting yang harus dimiliki oleh anak sebelum akhirnya dapat menguasai kemampuan kecerdasan emosi yang lebih kompleks. Pengenalan terhadap emosi harus dimulai dan dibiasakan sejak dini. Semakin anak mengenali emosi yang ia rasakan, semakin ia bisa mengendalikan dirinya. Salah satu cara orang tua mengenalkan emosi pada anak adalah melalui buku bacaan. Kehadiran buku bergambar dengan warna warni yang menarik, di dukung dengan cerita yang apik sehingga anak menjadi lebih tertarik,” tutur Menteri PPPA.

Menteri PPPA menambahkan, ketika anak sudah mampu mengenal emosinya sendiri dan juga berempati pada emosi orang lain, maka anak akan mampu membina hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Kemudian dengan memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengenali emosinya, juga dapat menjadi sarana bagi anak untuk mengeluarkan kreativitas, serta ungkapan dari isi hati dan pikirannya.

CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo menuturkan, bahwa anak yang memiliki kecerdasan emosi, diyakini akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih sukses di masa depan. “Bukan hanya perkembangan fisik dan bahasa, orang tua perlu memperhatikan juga perkembangan sosial emosional anak. Anak-anak perlu diajarkan bagaimana cara mengelola perasaan mereka dengan cara yang baik dan konstruktif. Hal ini menjadi salah satu fondasi penting agar anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” sambung Satrijo.

Lebih lanjut, Satrijo menjelaskan bahwa buku ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan Tanoto Foundation kepada dunia pendidikan dan pengembangan anak usia dini, khususnya mengenai pemenuhan hak tumbuh kembang anak, “Kami berharap buku ini dapat memperkaya literatur dalam dunia pendidikan dan pengembangan anak usia dini yang lebih holistik, sekaligus menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi anak-anak kita,” tandasnya.

 

Buku dapat diunduh di https://sigap.tanotofoundation.org/p/buku-cerita-anak-sigap-saat-noni-datang/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments