Jumat, 8 September 2017

Agen-agen Perubahan di Sumatera Utara

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Belinda Tanoto, anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, mengunjungi Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara pada Juli 2017. Dalam kunjungan ini, Belinda Tanoto melakukan observasi berbagai kegiatan program Pelita Pendidikan dan berdiskusi langsung dengan kepala sekolah, guru, pemerintah daerah, dan masyarakat di wilayah tersebut.

Pelita Pendidikan adalah salah satu program Tanoto Foundation yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah pedesaan. Hingga saat ini, Pelita Pendidikan telah mendukung 518 sekolah pedesaan di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan DKI Jakarta.

“Turun ke lapangan adalah cara kami dalam melihat langsung bagaimana program-program Tanoto Foundation dijalankan. Dari sini kami bisa mengevaluasi berbagai program sebagai dasar pengembangan-pengembangan selanjutnya, baik dari segi kualitas maupun skala penerima manfaat,” kata Belinda Tanoto.

Program Pelita Pendidikan terdiri dari empat komponen, yaitu Pelita ASRI untuk membantu sekolah menjadi sehat, bersih, dan ramah lingkungan; Pelita Guru Mandiri untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas tenaga pengajar di sekolah; Pelita Pustaka yaitu program untuk meningkatkan minat baca anak; dan Program PAUD yaitu program untuk meningkatkan kualitas pendidikan usia dini.

Hari pertama Belinda mengunjungi SDN 010157 Sei Muka, SDN 010152 Sei Muka, dan SDN 010155 Sei Muka di Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara. Di sana Belinda melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas secara langsung.

Kemudian, dilakukan juga observasi terhadap program Pelita ASRI, Pelita Pustaka, dan Pelita Guru Mandiri yang dijalankan di sekolah tersebut. Selain itu, diadakan juga sesi sharing dengan guru-guru sekolah setempat yang telah dilatih menjadi fasilitator lokal oleh Tanoto Foundation.

“Dalam program Pelita ASRI, Pelita Guru Mandiri, dan Pelita Pustaka ini, Tanoto Foundation bukanlah sebagai pemeran utama. Justru pemeran utamanya adalah guru-guru beserta komponen sekolah lainnya. Mereka adalah agen-agen perubahan di Sumatera Utara. Di sini kami hanya sebagai katalisator. Harapan kami, setelah mengikuti pelatihan dari kami, guru bisa membagikan ilmunya kepada guru lain dalam satu Kelompok Kerja Guru (KKG),” lanjut Belinda Tanoto.

Pada hari kedua, Belinda Tanoto melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Batu Bara. Di sana beliau mengobservasi kegiatan program Pelita Guru Mandiri dan Pelita Pustaka yang telah direplikasi oleh 24 sekolah di Kabupaten Batu Bara.

Dalam kesempatan tersebut, Belinda juga melakukan observasi kegiatan Training of Trainers calon fasilitator lokal di SDN 013874 Bulan Bulan di Kecamatan Limapuluh. Belinda juga menyempatkan diri melihat kegiatan KKG di SDN 0100148 Padang Genting Kecamatan Talawi.

“Melalui pelatihan dari Tanoto Foundation ini kami banyak mendapatkan metode-metode baru untuk mengajar murid kami. Harapannya, apa yang kami dapatkan di sini dapat kami aplikasikan di sekolah kami masingmasing,” kata Ibu Rahuni, salah satu guru peserta pelatihan dari SDN 015882 Guntung, Limapuluh, Batu Bara.

Di hari terakhir, Belinda berkunjung ke Tempat Penitipan Anak (TPA) Kebun Pulau Maria, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara untuk melihat langsung kualitas sarana dan kecukupan konten edukatif di TPA. Kemudian diakhiri dengan kunjungan ke sekolah binaan Tanoto Foundation yaitu SDS Bina Dharma Gunung Melayu dan SDS Bina Dharma Muara Tiga yang terletak di Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan untuk melihat kegiatan kampanye sekolah sehat dan kampanye membaca.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.