#universitasjambi,

blog,

KampungLiterasi

Minggu, 4 Agustus 2019

Keseruan Gerakan Literasi Teladan Jambi di Desa Legok

Kegiatan Kampung Literasi Jambi sudah berlangsung dalam dua bulan. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan budaya baca yang digagas oleh TSA Jambi ini menunjukkan performa yang cukup signifikan, yaitu semakin baik pada setiap pertemuannya. Anak-anak binaan di Desa Legok mulai terbiasa dengan kehadiran para teladan yang menghadirkan berbagai pembelajaran dengan balutan kegiatan kreatif dan inovatif. Selain itu, para teladan kian mahir berinteraksi dengan anak-anak tersebut karena intensitas pertemuan yang semakin banyak. Kegiatan ini cukup efektif sebagai media untuk meningkatkan literasi bagi penduduk di kampung tersebut.

Pertemuan pertama, 22 Juni 2019, merupakan acara pembukaan kegiatan Kampung Literasi yang disambut dengan antusiasme anak-anak setempat. Pada acara pembukaan tersebut, para teladan mengajak anak-anak bermain permainan tradisional Kepala Naga. Ini merupakan salah satu bentuk literasi budaya yang dilakukan oleh TSA Jambi untuk memperkenalkan dan memelihara permainan tradisional pada anak-anak. Setelah lelah bermain Kepala Naga, anak-anak juga diajak untuk mendengarkan dongeng Jangkrik dan Semut yang dibawakan oleh teladan. Setelah kegiatan mendongeng, para teladan dan anak-anak melakukan tanya jawab seputar dongeng yang baru disampaikan untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap cerita tersebut. Pertemuan pertama itu cukup memberikan kesan yang baik bagi anak-anak dan para teladan.

View this post on Instagram

Pada tanggal 22 Juni 2019 telah dilaksanakan acara pembukaan Kampung Literasi di Desa Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Kehadiran scholars disambut dengan antusias oleh anak-anak di Desa Legok. Pada acara pembukaan program kerja Kampung Literasi ini, agenda kegiatan yang diadakan yaitu: 1. Kata sambutan dari Ketua TSA Jambi. 2. Kegiatan perkenalan diri antara scholars dan anak-anak dengan media balon. Anak-anak diajak bernyanyi sambil bermain mengoper balon dan yang memegang balon saat lagu berhenti diminta untuk mengenalkan dirinya. 3. Permainan konsentrasi yang dipandu scholars untuk mengembalikan fokus. 4. Mendongeng cerita Semut dan Jangkrik untuk anak-anak. 5. Mengajak anak-anak tanya jawab dengan memberikan pertanyaan seputar dongeng Semut dan Jangkrik. 6. Mengajak anak-anak bermain permainan tradisional Kepala Naga sebagai salah satu bentuk literasi budaya sekaligus untuk melestarikan budaya daerah. @tanotoeducation @kemdikbud.ri @ristekdikti @kemenko_pmk #tanotofoundation #tanotoeducation #literasi #literasibudaya #kampungliterasi #permainantradisional #permainantradisionalkepalanaga #permainantradisionaljambi #mendongeng #budaya #budayalokal #budayaindonesia

A post shared by TSA JAMBI (@tsa_jambi) on

Pertemuan kedua, 23 Juni 2019, para teladan mulai memperkenalkan huruf bagi anak-anak yang belum mengenal aksara dan melatih kemampuan baca tulis anak-anak yang masih belum mahir dalam bidang tersebut. Kemampuan literasi ini diasah agar anak-anak memiliki kemampuan dasar untuk melakukan kegiatan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi dasar sangat diperlukan untuk membentuk budaya baca bagi anak-anak. Selain itu, para teladan juga menyertakan literasi budaya dalam kegiatannya ini. Anak-anak diajak untuk bermain Tam-Tam Duku sebagai bagian dari literasi budaya. Permainan Tam-Tam Duku ini cukup seru sehingga anak-anak semakin antusias dengan kedatangan para teladan.

View this post on Instagram

Pada tanggal 23 Juni 2019 TSA Jambi melaksanakan beberapa kegiatan bersama adik-adik di Desa Legok, Danau Sipin. Adapun kegiatan literasi yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut: 1. Mengenalkan huruf pada adik-adik. 2. Mengajak adik-adik berlatih membaca dan menulis. 3. Bermain game literasi yaitu tebak kata dengan metode melengkapi huruf-huruf yang rumpang dan menebak gambar. 4. Bernyanyi lagu mengenal profesi sambil menunjuk adik-adik dan meminta mereka menjawab cita-cita mereka. Selanjutnya adik-adik yang ditunjuk, diajak maju dan bernyanyi, kemudian boleh menunjuk temannya yang lain, dan selanjutnya temannya maju menggantikan dirinya, menyebut cita-citanya, kemudian menunjuk temannya yang lain, demikian seterusnya. 5. Bermain permainan tradisional Tam-Tam Duku sebagai salah satu bagian dari literasi budaya. @tanotoeducation @kemdikbud.ri @ristekdikti @kemenko_pmk #tanotofoundation #tanotoeducation #kampungliterasi #literasi #literasibudaya #membaca #menulis #permainantradisional #budayalokal #budayaindonesia #kegiatanliterasi

A post shared by TSA JAMBI (@tsa_jambi) on

 

Pertemuan ketiga berlangsung pada 29 Juni 2019, para teladan memperkenalkan huruf menggunakan media Kartu Abjad. Media ini digunakan agar anak-anak dapat dengan mudah mengenal dan mengingat huruf melalui kegiatan kreatif. Untuk anak-anak yang sudah bisa membaca, para teladan mengajak untuk mulai menulis agar anak-anak semakin paham dan menyukai literasi. Pada pertemuan kali ini, para teladan kembali menyematkan literasi budaya melalui permainan 369. Anak-anak tampak begitu menikmati keseluruhan rangkaian kegiatan yang sudah dipersiapkan oleh teladan pada hari tersebut.

View this post on Instagram

Hai T-Friends! Pada tanggal 29 Juni 2019 kemarin telah dilaksanakan pertemuan ketiga di Kampung Literasi. Berikut ini agenda kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga: 1. Mengenalkan huruf pada adik-adik dengan menggunakan media kartu abjad. Scholars sebagai fasilitator menyusun kartu abjad satu per satu dan mengenalkan huruf pada adik-adik sambil bertanya secara acak setelah mengajak adik-adik mengingat huruf-huruf tersebut. 2. Mengajak adik-adik berlatih membaca dan menulis dengan membagikan kertas soal sambil membimbing. 3. Mengajak adik-adik tanya jawab tentang materi yang baru selesai dipelajari. Adik-adik sangat antusias ketika diberi pertanyaan dan semangat menjawabnya. Mereka juga bertanya tentang materi yang kira-kira masih kurang mereka pahami. 4. Mengajak adik-adik bermain permainan konsentrasi untuk mengembalikan fokus mereka saat rehat sejenak sekaligus ice breaking setelah belajar. 5. Mengajak adik-adik bermain permainan tradisional "Fokus 369" sebagai salah satu bagian dari literasi budaya. Cara memainkan permainan ini yaitu, adik-adik diajak berdiri sambil membentuk lingkaran, kemudian berhitung 1-10 berulang-ulang. Di setiap angka 3,6 dan 9 tidak boleh menyebutkan angkanya tetapi harus diganti dengan tepukan tangan. Pemain yang menyebutkan angka antara 369 ataupun tidak tepuk tangan di angka tersebut akan kalah dan disuru bernyanyi. Bagaimana? Seru kan kegiatan di Kampung Literasi? ? @tanotoeducation @kemdikbud.ri @ristekdikti @kemenko_pmk #tanotoeducation #tanotofoundation #kampungliterasi #belajarmenulis #belajarmembaca #mengenalhuruf #permainantradisional #literasibudaya

A post shared by TSA JAMBI (@tsa_jambi) on

 

Pertemuan keempat ini merupakan pertemuan pertama pada Juli. Para teladan mengajak anak-anak untuk mencari huruf agar mengasah daya ingat mereka terhadap huruf. Kabar baiknya, anak-anak menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan harapan. Kegiatan ini cukup efektif untuk membangkitkan gairah belajar anak-anak tersebut. Untuk anak-anak yang sudah bisa membaca mulai diajarkan matematika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada pertemuan ini, anak-anak bermain petak umpet bersama para teladan. Permainan petak umpet ini kembali lagi merupakan gerakan literasi  budaya TSA Jambi untuk anak-anak.

View this post on Instagram

Hai T-Friends! Pada tanggal 6 Juli 2019 kemarin telah dilaksanakan pertemuan keempat kegiatan di Kampung Literasi. Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain: 1. Mengajak adik-adik menghapal abjad. 2. Mengajak adik-adik bermain mencari huruf agar mengasah daya ingat terhadap huruf. 3. Memberi pertanyaan pada adik-adik untuk mengukur perkembangan kemampuan adik-adik dalam membaca huruf. 4. Mengajarkan penambahan dan pengurangan angka satuan, puluhan, dan ratusan. 5. Mengajarkan perkalian dan pembagian angka satuan, puluhan, dan ratusan. 6. Mengajarkan perkalian dan pembagian angka ratusan dan ribuan. 7. Bermain permainan tradisional petak umpet. 8. Bermain permainan tradisional 369. @tanotoeducation @ristekdikti @kemenko_pmk @kemdikbud.ri #tanotoeducation #tanotofoundation #kampungliterasi #literasibudaya #literasi #permainantradisional #budaya #budayaliterasi

A post shared by TSA JAMBI (@tsa_jambi) on

Kegiatan Kampung Literasi Jambi patut diapresiasi karena selalu menyelipkan literasi budaya dalam setiap kegiatannya. Banyak anak-anak yang tidak lagi mengenal permainan yang merupakan bagian dari budaya. Para teladan Jambi tidak hanya meningkatkan kemampuan aksara anak-anak tapi juga memastikan pengenalan akan budaya tetap terlaksana. Kegiatan teladan ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi kaum muda lainnya untuk bergerak bersama dalam membantu mereka yang memiliki kemampuan aksara rendah. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

AUTHOR

GraciaChandra