Kamis, 29 Desember 2022

Mona Ratuliu: Melatih dan mengembangkan bakat anak – Bincang Inspiratif

Setiap anak memiliki bakat atau kemampuan alami dalam dirinya, serta minatnya masing-masing. Hal ini sangat menentukan masa depannya kelak, mulai dari pilihan bidang di pendidikan perguruan tinggi hingga karir yang akan dijalaninya nanti. Walaupun begitu, tidak semua anak dapat menunjukkan bakat dan minatnya sejak kecil. Di sinilah peran orang tua menjadi penting dalam mengenali potensi sang anak.

Dalam episode Bincang Inspiratif kali ini, Tanoto Foundation, dipandu oleh Bayu Oktara, berbincang dengan Mona Ratuliu, seorang aktris, model dan pembawa acara yang kini memiliki empat orang anak. Keduanya membahas tentang cara melatih dan mengembangkan bakat anak dan apa yang orang tua bisa lakukan dalam membantu mereka menentukan pilihan hidupnya.

Minat anak bisa berubah kapan saja

Mengenali bakat anak membutuhkan perjalanan yang panjang. Hal ini juga dialami Mona saat membesarkan anak pertamanya yang kini berusia 19 tahun. Ketika masih kecil, ia melihat bahwa anaknya memiliki bakat dan minat pada bidang desain. Mona pun menjadi semangat dan yakin karena dirinya sendiri memiliki latar belakang desain grafis. Namun seiring berjalannya waktu, tepatnya pada saat anaknya menginjak bangku SMA, ia memiliki ketertarikan baru pada bidang psikologi.

Melihat hal ini, Mona mendorong anaknya untuk mengikuti tes minat dan bakat, namun hasilnya pun tetap seimbang. Sebagai orang tua, perlu menjadi senetral mungkin dan jangan sampai mendorong anak untuk memilih sesuatu hanya karena kita sebagai orang tua lebih suka atau familiar terhadap bidang tertentu. Mona kemudian memaparkan semua risiko dan keuntungan masing-masing bidang dari hasil tes minat dan bakat anaknya agar ia dapat menentukan sendiri berdasarkan fakta yang ada.

Minat anak pastinya mudah berubah-ubah dan hal itu adalah wajar. Walaupun sebuah bakat tertentu terlihat lebih menonjol pada saat masih kecil, bukan berarti kita sebagai orang tua harus langsung pasrah dan menetapkan pilihan dari awal. Tugas orang tua adalah, selagi anak masih dalam usia tumbuh kembang, kenalkan dan fasilitasi mereka untuk mengenal dan belajar berbagai hal sebanyak mungkin, tentunya sesuai dengan dana dan kemampuan orang tua masing-masing. Hal ini dilakukan agar mereka dapat mencoba berbagai alternatif yang ada dan mengetahui apakah mereka memiliki minat dan potensi dalam bidang tersebut.

Untungnya, dengan era digital seperti sekarang, banyak fasilitas yang memudahkan anak untuk belajar hal baru secara gratis seperti Youtube, website dan aplikasi daring. Sebagai orang tua, kita dapat mendampingi anak untuk mencari informasi seputar bidang yang mereka ingin pelajari, mulai dari bertanya pada teman yang ahli di bidang tersebut, hingga mencari info kursus yang sesuai dengan minatnya.

Jangan samakan ambisi orang tua dengan ambisi anak

Banyak orang tua yang kerap memaksakan ambisinya atau keinginannya pada sang anak. Tapi, menurut Mona, kita perlu mengingat bahwa anak adalah pribadi yang terpisah dari orang tua. Tugas kita sebagai orang tua adalah membantu dan mendukung mereka mencapai tujuan hidupnya, dan agar mereka bisa menikmati dan bahagia dengan pilihan tersebut. Selain itu, orang tua juga perlu memperkaya diri dengan informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan baru yang dulu mungkin belum ada, karena hal itu bisa saja menjadi minat dan pilihan hidup sang anak kelak.

Bersabar dan terus berusaha menjadi kunci Mona dalam mengasah dan mengenali minat dan bakat anak, karena tiap anak bisa saja menunjukkan bakatnya di umur yang berbeda-beda. Yang penting, terus dukung anak dengan menstimulasi dan mengenalkan mereka pada banyak hal, namun biarkan mereka memilih jalan hidupnya sendiri pada akhirnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments