Senin, 14 Februari 2022

Project Sukacita 2021 Kembali Hadir Melayani Anak-Anak Dan Pekerja Migran Di Singapura

Diselenggarakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat, Project Sukacita pada 2021 diluncurkan dalam dua tahap untuk mendukung anak-anak di Sumatera Utara, Indonesia, serta pekerja migran di Singapura.

Dibentuk serta dijalankan oleh Tanoto Scholars, Project Sukacita merupakan program pengabdian masyarakat tahunan yang menyatukan relawan Tanoto Scholars dari National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan Singapore Management University. Dalam Project Sukacita edisi sebelumnya, para relawan mengunjungi masyarakat pedesaan di Pangkalan Kerinci untuk melakukan program yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan kesehatan, gizi, kebersihan, sanitasi, dan pendidikan.

Pada tahap pertama Project Sukacita 2021 para Tanoto Scholars berinteraksi dengan anak-anak berusia tiga hingga delapan tahun dari empat sekolah mitra di Bloksongo dan Besitang, Sumatera Utara. Aktivitas ini dilakukan untuk pertama kalinya melalui daring pada Agustus – September 2021 untuk membantu meningkatkan kesadaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi, nutrisi, kebersihan pribadi, dan pembelajaran bahasa Inggris. Sesi-sesi tersebut disertai dengan aktivitas menyenangkan seperti bernyanyi, dan video interaktif dengan banyak informasi menarik dan menyenangkan untuk anak.

Setelah itu acara dilanjutkan pada November 2021, Tanoto Scholars bermitra dengan HealthServe, sebuah lembaga layanan sosial yang mendukung komunitas pekerja migran di Singapura. Ini menandai pertama kalinya Project Sukacita diadakan di Singapura.

Bersama dengan HealthServe, tim Project Sukacita mengadakan dua sesi di awal November dengan para pekerja migran. Dalam aktivitas tersebut mereka berbagi informasi tentang praktik terbaik terkait pandemi, penyakit kronis, kebersihan pribadi, dan keselamatan kerja. Materi pendidikan yang disusun oleh Tanoto Scholars ini selanjutnya didistribusikan ke lebih dari 7.000 pekerja migran bersama dengan paket perawatan.

Yuk, dengarkan cerita dari para Scholars!

Rachel Tan, Kedokteran NUS, M2

Project Sukacita edisi tahun ini telah menunjukkan kepada saya bahwa di tengah pandemi pun kita masih dapat melakukan pekerjaan sukarela yang bermanfaat. Melihat senyum cerah di wajah anak-anak ini, benar-benar menghangatkan hati saya dan mengingatkan saya pada kekuatan untuk membahagiakan orang lain.

Shaik Mohideen Shemin Ayesha, Kedokteran NUS, M2

Melalui Project Sukacita, saya dapat berkontribusi pada komunitas pekerja migran di Singapura! Meskipun kami hanya berinteraksi dengan saudara-saudara migran selama beberapa jam, kami berhasil memberikan edukasi pada mereka tentang pentingnya gaya hidup sehat. Kami bahkan menjawab beberapa pertanyaan mereka tentang penyakit kronis dan nutrisi. Secara keseluruhan, hal ini merupakan pengalaman yang bermanfaat! Dengan bergabung di Project Sukacita, soft skill saya seperti komunikasi dan kerja sama tim juga meningkat!


Saw Lip Wei, Kedokteran NUS, M2

Sejak bergabung dengan Tanoto Foundation di M1, saya banyak mendengar Project Sukacita dari para senior dan alumni tentang betapa berartinya proyek ini bagi mereka yang menjadi relawan di luar negeri. Walaupun selama setahun saya tidak mendapatkan kesempatan untuk berkunjung langsung dan bertemu dengan para penerima manfaat secara fisik karena kendala Covid-19, saya bersyukur masih bisa melayani melalui platform online.

Hal ini menunjukkan semangat bahwa meskipun dihadapkan pada kendala dan hambatan, kita selalu dapat terus berusaha untuk membantu dan melayani orang lain, meskipun dengan cara yang berbeda. Sebagai seorang Tanoto Scholars, saya pikir pengalaman singkat menjadi sukarelawan dengan Project Sukacita sangat berarti, karena sejalan dengan nilai-nilai saya, serta keyakinan Tanoto Foundation untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain, selain memberdayakan pendidikan.

Rachel Ong Li Lin, Kedokteran NUS, M3

Suatu kehormatan bagi saya menjadi bagian dari tim Project Sukacita 2021 dan meskipun situasi Covid-19 tengah naik dan kami tidak dapat secara fisik berada di Indonesia tahun ini, sungguh menakjubkan menyaksikan bagaimana tim berhasil beradaptasi untuk melakukan sesi daring sekaligus dapat melestarikan misi yang ingin dicapai oleh Project Sukacita.

Sangat menyenangkan ketika siswa Indonesia berinteraksi dan menjawab pertanyaan kami meskipun ada kendala bahasa. Selain itu, sangat menggembirakan ketika saudara-saudara migran dari HealthServe membuka diri untuk berbagi kisah pribadi mereka dan meskipun interaksi kami mungkin singkat, kami berharap mitra kami mengambil beberapa wawasan dari yang kami bagi dalam sesi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments