Profil Tanoto Scholar Agnes Monica: Program Tanoto Scholars Mengarahkan Karier Saya

Jalan hidup seseorang terkadang dipengaruhi oleh peristiwa sederhana. Hal itulah yang terjadi pada diri saya. Saat menjadi mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia, saya pernah memiliki cita-cita untuk menjadi diplomat. Namun cita-cita tersebut berubah setelah saya mengikuti kegiatan penerima program kepemimpinan Tanoto Foundation atau biasa disebut Tanoto Scholars Association (TSA).
Saya adalah Tanoto Scholar tahun 2011. Saat kuliah, saya aktif di kegiatan TSA dan ternyata ada satu kegiatan yang memengaruhi hidup saya hingga berkecimpung di dunia anak-anak, yaitu program literasi TSA UI di Srengseng Sawah, Jakarta selatan. Saat mengikuti kegiatan tersebut saya berinteraksi dengan anak-anak dan merasa bahagia. Momen tersebut yang akhirnya membuat saya tertarik bekerja di bidang pembangunan potensi anak.
Saat ini saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat Wahana Visi Indonesia sebagai Executive Support to CEO & National Director di Jakarta. Sebelumnya saya bertugas sebagai Monitoring, Evaluation, and Learning Coordinator Wahana Visi Indonesia di daerah Ngada, Nusa Tenggara Timur.
https://www.instagram.com/p/BW0s57uFUBk/
Bertugas di Ngada memberikan pengalaman luar biasa karena saya bisa berinteraksi dengan banyak anak. Saya sangat bahagia karena bisa bekerja sesusai dengan passion saya. Namun, terkadang saya juga miris dengan kondisi anak-anak di daerah terpencil. Akses mereka terhadap pendidikan dan kesehatan masih terbatas. Sayang saya tidak bisa menjangkau semua anak dengan keterbatasan akses karena program kerja saya juga terbatas.
Dari situlah saya berpikir bahwa saya harus meningkatkan kapasitas diri saya agar bisa berbuat lebih banyak bagi anak-anak Indonesia. Kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dengan disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengembangan potensi anak-anak adalah cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas diri. Saya juga bisa memperluas jaringan saat kuliah lagi.
https://www.instagram.com/p/BeavyhRHi-z/
Akhirnya saya mendaftar beasiswa para program studi Chilhood and Youth di University of Sussex, Inggris pada 2018 dan bersyukur bisa diterima. Saya berangkat pada September 2019. Ternyata tahap seleksi untuk kuliah di luar negeri mirip dengan seleksi di Tanoto Foundation, yaitu seleksi dokumen, psikotes, wawancara, dan dinamika kelompok. Pengalaman di Tanoto Foundation dulu ternyata saya rasakan manfaatnya hingga sekarang.
Kuliah di kampus ternama untuk program studi Childhood and Youth adalah peluang besar bagi saya. Setelah lulus saya ingin kembali ke Indonesia. Saya ingin menjadi dosen untuk membagikan ilmu yang saya dapat selama kuliah di Inggris. Selain itu saya ingin membuat riset terkait dengan isu anak-anak agar kebijakan yang berkaitan dengan anak bisa diformulasikan berdasar data yang tepat.
Impian saya tersebut merupakan upaya saya untuk membayar “utang” yang pernah saya peroleh dari Tanoto Foundation. Seperti pesan pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, bahwa Tanoto Scholars harus bisa melakukan “pay it forward” atau menyebarkan kebaikan kepada sesama.
Cerita ini ditulis oleh Monica Agnes Sylvia, Tanoto Scholar dari Universitas Indonesia.
Tinggalkan Balasan