Teladan Tanoto Foundation Memperkenalkan Budaya Indonesia di ASIAN STUDENT LEADERSHIP CONFERENCE 2019

5-7 Juli 2019, teladan Tanoto Foundation menghadiri Asian Student Leadership Conference (ASLC). Sejak 2012, ini merupakan program tahunan yang diadakan oleh Smile Asia Ltd. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemuda/siswa sebuah platform untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan dan karakter kepemimpinan, menerima pelatihan tentang sebagai agen perubahan, dan meningkatkan kesadaran antar budaya. Kegiatan ini diikuti oleh pemimpin muda perwakilan dari 20 Negara yang dipertemukan di Singapura, Konferensi ini memberikan gambaran bahwa keragaman di antara para peserta sangat berdampak bagi negaranya, karena kepercayaan bahwa pemuda memiliki peran penting, tidak hanya di masa depan Smile Asia, tetapi juga di masa depan dunia. Secara khusus, ASLC tahun ini mengusung tema Ex-Anima From The Heart.
Kegiatan yang dilaksanakan di One°15 Marina Club By Sands Cove, Singapore ini, mendiskusikan 5 topik utama yaitu, Kegiatan Sosial (Volunteering), Leaderships and Youth Empowerment, Culture / Food Trial, Technology by Google For Social Project, dan Education & start up system. Berikut ini merupakan paparan singkat yang diberikan oleh para pembicara kepada para pemuda:
- Sesi Volunteering (Vanessa Lim) menyampaikan bahwa kegiatan Volunteering merupakan bentuk pemberdayaan yang dapat dimulai dari hal terkecil. Ini akan mampu menciptakan suatu perubahan yang besar. Terkadang ditemukan tantangan untuk mengumpulkan banyak orang dalam kegiatan kerelawanan, untuk itu perlu mencari orang-orang yang sejalan dan menginginkan perubahan yang lebih baik bagi banyak orang. Mulailah dari hal terkecil dan jangan mudah putus asa, kata empowering yang diberikan.
- Sesi Leadership & Social Youth Empowerment (Palki Ahmad) menyampaikan bahwa Components dari Leaderships terdiri atas 4 garis besar, yakni How can you be a good listener (listening), Understand what you do and you will enjoy with it (passion), Not easier to give up and Not afraid for losing/failed (Courage), Always understand to each other make a good team to organized something (Teamwork).
- Sesi Culture (Food) (Aiyushman Dutta) menyampaikan bahwa culture and food is one be unity. Kebudayaan bukan hanya dalam bentuk seni musik atau tarian, namun makanan pun bagian dari identity bagi setiap negara. Pencampuran budaya akan melahirkan suatu budaya yang baru untuk menciptakan peradaban yang lebih baik. Makanan dapat berkontribusi sebagai pengenalan antar budaya serta berdampak bagi kemajuan suatu negara.
- Sesi Innovation technology (Meera Youn) menyampaikan bahwa saat ini kegiatan nonprofits bukan hanya dapat dilakukan sendiri dan dalam lingkup terbatas, melainkan dengan penciptaan inovasi baru dalam teknologi guna untuk menciptakan koneksi antara perkembangan Kegiatan nonprofits dengan Inovasi atau teknologi yang berkembang pesat juga, salah satunya melalui dukungan program dari Google.
- Sesi Education & start up system (Louis Puah) menyampaikan bahwa pendidikan merupakan hal yang terus bergerak dan mengikuti perkembangan zaman khususnya Teknologi, munculnya startups baru yang bergerak dalam bidang IT mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam suatu negara dibidang pendidikan, saatnya seseorang paham akan dirinya sendiri sehingga dapat menentukan langkah perubahan yang baik dan berdampak baik bagi masa depannya salah satunya dengan pemanfaatan beberapa fitur teknologi dalam bidang pendidikan.
Fendi dan Boy sangat bangga mempresentasikan dan mengenalkan Kebudayaan Indonesia yang dibalut dengan Slogan Unity In Diversity. Peserta yang lain pun mengapresiasi kebudayaan yang mereka bawakan. Teladan Hasanuddin dan Medan disatukan dengan berbagai pemuda dengan berbagai latar belakang yang berbeda, namun ini tidak menghalangi mereka untuk memberikan gambaran yang jelas tentang Indonesia. Kesempatan besar ini dijadikan landasan untuk membangun jejaring dengan delegasi lainya. Fendi, teladan Unhas ini sangat bangga melakukan berbagai kegiatan kemanusian yang dilakukan bersama delegasi lainnya. Ini mendorong Fendi untuk selalu #payitforward dengan menggerakkan seluruh talenta dan kemampuannya untuk berbagai kepada mereka yang membutuhkan.
https://www.instagram.com/p/BzsM-6bFaTH/
https://www.instagram.com/p/BzmjdSGpqyJ/
“Menjadi bagian dari Program Charity Global yang project kemanusiaannya sangat mulia dengan membantu anak-anak penderita Cleft Mouth mengajarkan kami untuk lebih terlibat dan terjun ke masyarakat. Kami diajak untuk melakukan sesuatu dari hati dan ikhlas, berani mencoba dan selalu tersenyum dalam keadaan kurang baik untuk mengembalikan semangat dalam menciptakan perubahan. Melatih diri bagaimana bekerja dalam tim, meningkatkan rasa kepedulian kepada orang orang disekitar kita, tidak bersikap egois, dan bagaimana untuk menjadi orang yang dapat berpengaruh dan berdampak baik bagi orang banyak disekitar lingkungan kita,” tutur Fendi kala mengingat kegiatannya.
“Terima kasih seluruh pihak yang mensupport kami, kepada Pihak Tanoto Foundation, Smile Asia (Smile Mission Ltd), para peeserta conference dari berbagai negara di Asia, panitia penyelenggara, serta seluruh pihak yang terkait, saya sangat bersyukur, bangga, dapat menjadi bagian dari ASIAN STUDENT LEADERSHIP CONFERENCE 2019,” tambah Fendi.
Tinggalkan Balasan