Rabu, 24 April 2019

Pembelajaran Aktif: Komik Milenial Membuat Murid Banyak Akal

Murid-murid kelas V SDN 009 Balikpapan Barat, Kelurahan Marga Sari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur terlihat asyik membuat komik di dalam kelas. Ada yang menggambar di buku gambar, ada yang memberikan usul gambar apa untuk frame pertama, ada juga yang mencari materi dari buku pelajaran. Itulah suasana ruang kelas yang diampu oleh Anisa Surya, guru yang juga menjadi fasilitator daerah program PINTAR. Di kelas tersebut memang sering diadakan proses belajar aktif, seperti pembuatan komik, untuk membahas materi pelajaran.

Program PINTAR, atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran merupakan prakarsa Tanoto Foundation dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui tiga fokus, yaitu membangun praktik baik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah; mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik; dan  mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.

Komik yang dihasilkan di kelas V siang itu disebut Komik Milenial, untuk menunjukkan bahwa pembuat komik tersebut adalah anak-anak generasi terkini. Pembuatan komik tersebut untuk menjelaskan materi interaksi manusia dengan lingkungan serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari. Topik hari itu adalah lingkungan alam, khususnya banjir. Topik ini dipilih, karena saat itu sedang musim hujan dan beberapa daerah di Balikpapan terjadi banjir. Isi komik tersebut menggambarkan dampak banjir dan solusi apa saja yang bisa dipilih untuk mengurangi dampaknya. Para murid menawarkan banyak solusi seperti membersihkan bekas banjir secara bergotong royong, membersihkan saluran air, menanam pohon, dan ide lainnya.

Kegiatan membuat Komik Milenial tersebut ternyata membuat murid banyak akal. Bukan sekadar memahami materi pelajaran, mereka juga memahami permasalahan di masyarakat dan solusi-solusi apa yang bisa diberikan. Kreativitas dan kepandaian murid-murid SDN 009 Balikpapan Barat semakin menonjol setelah Anisa menerapkan pendekatan MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) hasil dari pelatihan Tanoto Foundation.

“Pendekatan MIKiR membuat murid lebih kreatif dan aktif. Guru lebih berposisi sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar. Hasilnya murid-murid bisa memahami materi pelajaran dengan lebih baik,”

Anisa.

Anisa menerapkan pembelajaran kreatif  tidak hanya dalam satu mata pelajaran. Praktik luar ruang tersebut membuat murid lebih mudah memahami pelajaran dan mereka juga menikmati kegiatan tersebut.

“Pelajaran dengan praktik di dalam kelas maupun di luar kelas lebih seru. Saya mau pelajarannya seperti ini terus,”

Mega Maharani, murid kelas V SDN 009 Balikpapan Barat.

Menurut Anisa, dirinya terbantu dengan adanya forum guru mitra Tanoto Foundation. Sharing praktik baik pembelajaran oleh para guru mitra Tanoto Foundation sering memunculkan ide pembelajaran aktif apa yang akan dilakukan di kelasnya. Dia berharap pendekatan MIKiR yang diterapkan ini bisa mencetak generasi cerdas di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments

Istiqomah - April 26, 2019

Pembelajaran yg sangat menarik,