Leo Wibisono Arifin, Menaklukkan Dunia Kerja dengan Skill Generalis

Tak perlu menjadi spesialis untuk bisa meraih kesuksesan, menjadi generalis pun bisa meniti hingga puncak karier. Itulah yang dibuktikan Leo Arifin Wibisono, alumni Tanoto Scholar dari Institut Pertanian Bogor.
Leo yang lulus dari Jurusan Teknlogi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB pada 2013, saat ini menjabat sebagai Senior Manager di Indosat Ooredoo. Sebelumnya, ia berkecimpung di bidang consulting dengan bergabung di beberapa firma ternama yang berkantor Singapura.
https://www.instagram.com/p/9fg6Zlysy6/?taken-by=leowibisonoarifin
Sejak masih kuliah, Leo bercita-cita ingin menjadi konsultan manajemen. Menjadi konsultan manajemen menjadi tantangan baginya, karena ia bisa berperan sebagai problem solver dalam masalah rumit dalam sebuah perusahaan.
“Saya senang untuk bekerja sama dengan para senior manajer dan membantu mereka menyelesaikan masalah manajemen,”
Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mengambil jeda (gap year) di masa kuliah. Masa jeda ini dimanfaatkannya untuk fokus mengasah keterampilan yang dibutuhkan sebagai konsultan manajemen, sekaligus membangun jejaring.
Bagi Leo, menekuni karier di luar bidang yang dipelajari di kuliah menjadi tantangan. Namun ia fokus mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan agar berhasil di bidang yang baru tersebut.
“Sebagai tips buat Tanoto Scholars yang lain, saat kita belajar di jurusan yang kita pilih, kita juga harus belajar universal learning yang mana bisa diaplikasikan di bidang apapun. Saat itu, saya fokus belajar bagaimana berpikir analitik,meningkatkan kemampuan problem solving, dan kemampuan berkomunikasi,”
Setelah lulus pada 2013, Leo bergabung dengan salah satu firma konsultan manajemen ternama di Singapura. Terbukti, kemampuan generalis-nya sangat berguna di dunia konsultan yang ia geluti. Ia dipercaya menangani proyek beberapa perusahaan di Singapura, Indonesia, China, dan Australia. Proyek yang paling ia banggakan adalah ketika berhasil menangani dua perusahaan teknologi raksasa untuk melakukan merger.
“Sebuah proyek merger dan akuisisi mempunyai proses yag rumit karena melibatkan banyak sekali pemangku kepentingan. Perusahaan tersebut hanya mau bekerja sama dengan bank terbaik, firma hukum terbaik, dan sebagainya. Ini menarik bagi saya karena bisa bekerja sama dengan orang-orang terbaik. Dan, 70-80% proyek merger dan akuisisi biasanya berakhir dengan kegagalan. Tapi saya bersyukur berhasil membantu mereka untuk merger,”
Setelah tiga tahun berkecimpung di dunia konsultan, pada 2016 Leo kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Indosat Ooredoo sebagai Senior Manager. Di sini, Leo mendapat kesempatan untuk membangun tim sendiri dan membantu talenta-talenta muda dalam mengembangkan bakatnya.
Di sela-sela kesibukan kerja, Leo masih menyempatkan waktu untuk melakukan aktivitas sosial. Ia masih aktif sebagai sukarelawan di Young Leader for Indonesia dengan terjun sendiri untuk mengajar anak-anak pinggiran. Ia juga menyediakan diri untuk memberikan konsultasi gratis bagi usaha-usaha rintisan dan UKM.
“Kemampuan saya di bidang planning, ternyata bermanfaat bagi para pengusaha kecil dalam mengembangkan bisnisnya. Contoh paling kecil, saya bisa membantu mereka membuatkan business plan dalam upaya mereka mencari tambahan modal,”
Tinggalkan Balasan