#PelitaPendidikan,

#PelitaPustaka,

blog

Selasa, 17 Oktober 2017

Pengukuran KEM Untuk Peningkatan Kualitas Membaca

KEM – Kemampuan Efektif Membaca merupakan istilah yang digunakan untuk menghitung kemampuan membaca seseorang. Membaca tidak sekedar mengeja kata per kata saja, melainkan suatu proses yang dilakukan atau dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis (Tarigan, 2008). Membaca adalah perihal apakah pembaca mampu mengimajinasikan bacaan tersebut sehingga sampai pada tahap memperoleh pemahaman terhadap bahan bacaan itu.

Mengingat pentingnya membaca yang efektif maka Tanoto Foundation melalui Pelita Pendidikan memeberikan Pelatihan Pengukuran KEM kepada Fasilitator Lokal yang telah diadakan di Provinsi Riau.

 

https://www.facebook.com/renyameliasiregar/posts/431263907269080?pnref=story

 

Pada 13-14 September 2017 SDN 204 Napal Putih telah melaksanakan RTL dari Pelatihan Pengukuran KEM tersebut. Pengukuran KEM ini diterapkan pada kelas 3 – kelas rendah dan kelas 5 – kelas tinggi terhadap metode membaca dalam hati (membaca hening) dan membaca bersuara (membaca nyaring). Hal-hal yang dibutuhkan dalam melaksanakan pengukuran KEM adalah teks bacaan, daftar pertanyaan sebagai alat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap teks bacaan, stopwatch, dan lembar observasi kualitatif. Pertama-tama, peserta didik ditugaskan membaca teks bacaan didepan observer (guru). Observer menggunakan stopwatch untuk mengetahui berapa lama waktu yang dihabiskan siswa dalam membaca. Setelah itu, anak-anak disuguhkan pertanyaan-pertanyaan terkait teks bacaan. Kemudian, keseluruhan hasil observasi dituangkan pada lembar observasi kualitatif.

 

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=431263887269082&set=pcb.431263907269080&type=3&theater

 

Lembar observasi kualitatif pada metode membaca dalam hati (membaca hening) menilai kemampuan membaca melalui reaksi yang ditunjukkan siswa selama proses membaca. Penilaian melihat apakah para siswa membaca dengan komat-kamit, membaca dengan menggunakan alat bantu (telunjuk atau alat tulis), hingga posisi duduk mereka dan fokus pandangan siswa. Hal ini memberikan gambaran bagaimana konsentrasi siswa dalam membaca. Begitu pula lembar observasi kualitatif pada metode membaca bersuara (membaca nyaring) menyelidiki kefasihan siswa dalam membaca, apakah membaca dengan terbata-bata ataukah masih mengeja, memperhatikan tanda baca atau tidak, hingga kemampuan indentifikasi siswa terhadap kata maupun frasa. Pengukuran KEM memberikan data kepada observer untuk evaluasi dan perencanaan tindak lanjut demi peningkatan kualitas membaca setiap siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

AUTHOR

Digital Team