Selasa, 10 Oktober 2017

Menyiapkan Kepemimpinan Milenial

Perlahan namun pasti, generasi milenial akan mendominasi berbagai aspek kehidupan. Secara umum, generasi milenial atau generasi Y adalah mereka  yang lahir antara tahun 1982–1995, ada yang menyebut hingga sebelum tahun 2000.

Tahun 2025, sebanyak 75% angkatan kerja dunia dikuasai generasi Y. Di saat yang sama, Indonesia di tahun 2020–2030 mendapatkan bonus demografi. Jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai 70%, sedangkan 30% sisanya mencapai usia tidak produktif.

Artinya, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedangkan usia tidak produktif sekitar 60 juta jiwa.

Kondisi tersebut tentu bisa menjadi berkah, namun  juga bisa menjadi musibah bagi Indonesia. Menjadi berkah apabila pemimpin Indonesia mampu mempersiapkan generasi milenial dengan baik. Menjadi musibah bila generasi itu gagal dipersiapkan lantaran generasi milenial katanya, susah diatur.

Untuk itu, mulai sekarang sudah harus disiapkan apa yang disebut kepemimpinan milenial. Yakni kepemimpinan yang peduli dengan masa depan generasi milenial. Hal ini karena generasi milenial memegang peran penting dan menjadi agen perubahan di masa depan.

Jika 70% masyarakat Indonesia yang berumur 30-40 tahun dibekali dengan skill dan kompetensi yang memadai, maka mimpi Indonesia menjadi negara berpengaruh di Asia Pasifik sekaligus menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia bukanlah isapan jempol.

Secara praktis, kepemimpinan milenial dapat dijalankan dengan menyiapkan generasi emas, yakni mendorong generasi milenial menempuh jenjang pendidikan setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya di berbagai perguruan tinggi. Di saat yang sama, leadership skills mereka juga harus terus diasah.

Kita bersyukur atas berbagai inisiatif dari pihak swasta dalam turut mempersiapkan generasi milenial untuk menjadi pemimpin masa depan. Tanoto Foundation misalnya, setiap tahun memberikan beasisw akepada lebih dari 300 mahasiswa berprestasi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dukungan beasiswa dari yayasan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto ini tak sebatas biaya pendidikan, tetapi juga berbagai pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan penerima beasiswa atau Tanoto Scholars dalam memimpin.

Setiap tahun, diadakan Tanoto Scholars Leadership Workshop dan Tanoto Scholars Gathering, di mana seluruh penerima beasiswa berkumpul dalam satu tempat untuk membangung jejaring pertemanan, saling belajar antar mereka, dan mendapatkan berbagai pelatihan kepemimpinan.

Disarikan dari tulisan Ali Rif’an, Alumnus Magister KajianStrategis Kepemimpinan UI, yang berjudul “Menyiapkan Kepemimpinan Milenial”, Harian Kontan, 10 Oktober 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments