Minggu, 25 Maret 2018

Farid, Tanoto Scholars Juara Nasional Kompetisi Bisnis

Muhammad Farid Yahya, penerima beasiswa Tanoto Foundation atau Tanoto Scholar dari Universitas Mulawarman akhir tahun lalu menorehkan prestasi membanggakan dengan memenangkan dua kompetisi dalam waktu berdekatan.

Pertama dia memenangkan Juara I pada ajang Business Plan Competition Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa, Keluarga Mahasiswa, Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, dalam Pekan Ekonomi Nasional Sriwijaya III pada September 2017.

Kedua, dia menjadi Juara II pada Kompetisi dan Ekspo Sociopreneur Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada November 2017.

Pada kedua kompetisi ini, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman angkatan 2014 ini,  tidak hanya membawa pulang trofi dan uang tunai. Ada hal berharga lain yang dia bawa pulang yaitu jejaring baru.

Farid ingat dalam Tanoto Scholars Gathering 2016 yang dia ikuti bahwa membangun jejaring adalah hal yang sangat penting dalam meniti karier maupun mengembangkan bisnis.

Jadi dia memanfaatkan kesempatan mengikuti berbagai kompetisi untuk membangun jejaring. Dampaknya, pesanan dari luar kota pun mulai berdatangan. Permintaan dari luar kota yang mulai masuk untuk memesan Salty.id berasal dari Yogyakarta, Bekasi, Palu, dan Pulau Kalimantan sendiri.

Farid berkolaborasi dengan dua teman satu fakultasnya yaitu Andi Faedal dan Arie Anggara dalam mengikuti kompetisi. Farid dan teman-temannya memilih ikan jambal roti sebagai bahan baku utama produknya. Jambal dipilih, karena rasanya lebih disukai disbanding tengiri dan biawan dalam uji rasa yang mereka lakukan.

Prospek jambal untuk dikembangkan menjadi bisnis juga potensial, karena stoknya melimpah di Berau, Kalimantan Timur. Harganya juga terjangkau. Terkadang harga dari nelayan terlalu murah bila dibeli tengkulak. Bila produk Salty.id ini berkembang dan besar, Farid ingin membeli ikan jambal dari nelayan dengan harga yang lebih layak.

Farid dan tim memberikan sentuhan inovatif dalam produk Salty.id. Hal pertama yang dilakukan adalah membuat varian rasa yang modern seperti rasa lada hitam, rendang, asam manis, dan ricarica.

Kemasan untuk produk ikan asinnya juga dibuat dengan tampilan modern agar menarik konsumen. Lelaki asal Lamongan Jawa Timur ini mengatakan bahwa segmen pasar untuk produknya adalah ibu usia muda.

Farid menyadari bahwa produk perikanan di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Sembari menyelesaikan kuliahnya, Farid akan terus mengembangkan Salty.id bersama timnya.

Setelah menyelesaikan kuliah, Farid memiliki dua rencana besar. Pertama adalah melanjutkan kuliah pascasarjana dan kedua ingin mengembangkan Salty.id menuju skala yang lebih besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments