blog,

tanotoscholars,

teladan

Selasa, 23 Januari 2018

Wujud Tanoto Foundation Memberikan Soft Skills Melalui Program Young Leaders for Indonesia (YLI)

Young Leaders for Indonesia (YLI) adalah salah satu program intensif pengembangan kepemimpinan yang diinisasi oleh McKinsey & Co.  Program ini telah berjalan sejak tahun 2009 dan berfokus pada mahasiswa pada tahun ketiga dan keempat yang memiliki prestasi baik akademik maupun non-akademik dan juga mahasiswa yang aktif di organisasi. Ada begitu banyak pemimpin lahir dari program ini, seperti Nadiem A.  Makarim (CEO Go-Jek), Isman Usman (CEO RuangGuru).  Pada tahun 2017 ini, Tanoto Foundation bekerjasama dengan YLI Foundation memberikan kesempatan kepada beberapa scholars yang memenuhi persyaratan untuk dapat mengikuti kegiatan ini. Sembilan scholars yaitu Magdalena Maristia, Devi Aprisanti R (TSA UNMUL) , Agata Ayu Gita, Haitsam Shiddiq, Juan Daniel, Nesita Anggraini (TSA UI), Singgih Prakosa (TSA ITB), Ayu Rizkyana (TSA Medan), dan Theresia D. Wahyuni (TSA IPB) telah berhasil menyelesaikan program ini selama 6 bulan.

Program ini sangat komprehensif, materi yang diberikan sangat bagus untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin di kemudian hari. Selain itu, atmosfir dalam YLI sangat membantu untuk terus berkembang dan belajar secara professional. Beberapa narasumber terkenal seperti Handry Satriago (CEO of General Electric), Arif Rachmat (CEO of Triputra Agro Persada), Dian Siswarini (CEO of PT XL Axiata), dan juga Djemi Suhendra (Deputy President of BTPN) memberikan inspirational talk selama 6 bulan.

Dalam program ini, materi-materi yang diberikan sangat mendukung scholars untuk belajar how to lead self, lead others, and lead change. Bukan hanya sekedar materi yang diberikan tapi pengalaman dengan langsung mengerjakan proyek, sehingga materi yang diberikan dapat benar-benar diimplementasikan. Proyek tersebut dibagi dua yaitu personal leadership project (PLP) dan breakthrough leadership project (BLP). Dalam PLP, scholars mengerjakan project yang diinisiasi oleh mereka sendiri untuk melatih dan mengasah kemampuan kepemimpinan yang dimiliki. PLP berlangsung selama dua bulan, yang menarik yaitu, selama dua bulan tersebut, masing-masing scholars mendapatkan mentor yang dapat membantu dan membimbing mereka dalam mengerjakan project tersebut. Kemampuan critical thinking, melihat permasalahan secara objektif dan mencari solusi sangat dibentuk dalam mengerjakan PLP. Kemudian, setelah mengerjakan PLP, scholars mendapat kesempatan belajar langsung meyelesaikan suatu proyek dalam perusahaan yang disebut BLP, dan kegiatan ini bersifat tim, dimana tiap tim beranggotakan 6 orang. Dalam BLP ini, secara khusus scholars disiapkan secara matang untuk menghadapi dunia kerja. Keprofesionalitasan, integritas, be on-time, how to deliver the message to client, kemampuan kerja tim dan berada di bawah tekanan menjadi dinamika dalam mengerjakan BLP ini. Begitu banyak suka dan duka yang dilewati oleh masing-masing scholars, namun pengalaman ini memberikan impact secara nyata dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Adapun beberapa perusahaan tersebut seperti Tokopedia, Pertamina, IBM, Travel Sparks, dan banyak lagi.

“Kesempatan ini merupakan wujud Tanoto Foundation untuk selalu upgrading, untuk terus bisa memberikan tidak hanya bantuan financial tetapi juga soft skills kepada scholars, dan kali ini soft skill yang lebih spesifik yaitu leadership skill”, kata Ibu Ari Widowati selaku Deputy of Tanoto Foundation dalam pertemuan singkat antara scholars dan pihak Tanoto Foundation yang dihadiri oleh Ibu Belinda Tanoto (trustee of Tanoto Foundation). Dalam kesempatan ini, scholars berbagi pengalaman selama masa kuliah dan aspirasi ke depannya untuk Indonesia. Beliau mengapresiasi setiap perjuangan yang telah dilakukan scholars, dan beliau memberi support untuk long-life learning serta never give up untuk mewujudkan mimpi para scholars.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

AUTHOR

Digital Team